androidvodic.com

Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel, AS Sebut Tak Ikut Campur - News

News - Sekutu Israel, Amerika Serikat (AS) mengomentari kabar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang membubarkan kabinet perang Israel yang dibentuk setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

Koordinator komunikasi strategis Dewan Keamanan Nasional AS di Gedung Putih, John Kirby, menegaskan AS hanya akan berurusan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Menurutnya, AS tidak berurusan dengan kabinet perang Israel karena itu bukan hak AS.

“Membentuk pemerintahan perang Israel adalah keputusan Israel yang tidak menjadi urusan Amerika Serikat," kata John Kirby, Senin (17/6/2024) seperti diberitakan Cairo News Channel.

Selain itu, John Kirby menyebut adanya masalah yang dihadapi dalam distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza, termasuk serangan terhadap truk bantuan oleh para pemukim zionis ekstremis Israel.

“Jika bantuan yang masuk ke Gaza tidak mencukupi, kami meminta pemerintah Israel mengambil tindakan untuk memfasilitasi masuk dan distribusi bantuan," katanya.

Dalam wawancara dengan sejumlah media, John Kirby juga memperingatkan Israel dan Hizbullah agar tidak meningkat pertempuran di perbatasan.

"AS tidak menginginkan eskalasi atau perang kedua di Israel, sehubungan dengan ketegangan di utara dengan Hizbullah (yang berbasis) di Lebanon," katanya.

Pernyataan John Kirby muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi tahu para menterinya pada Senin (17/6/2024) untuk membubarkan kabinet perang pada saat sekutunya, Menteri ekstremis zionis Itamar Ben Gvir, mendesak untuk bergabung.

"Netanyahu mengatakan kepada para menteri bahwa pemerintahan perang akan dibubarkan,” menurut informasi dari pejabat Israel.

Pejabat itu mengatakan Netanyahu akan terus berkonsultasi dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, serta Menteri Dermer, dan Deri.

Baca juga: Israel Pecah Suara, Pejabat Militer Stop Serangan Gaza PM Netanyahu Bersikeras Lanjutkan Perang

"Langkah ini dilakukan setelah Menteri Itamar Ben Gvir meminta bergabung dengan kabinet perang dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich meminta pembubarannya," ujar pejabat itu.

Sebelumnya, kabinet perang Israel mengalami perpecahan setelah Menteri penting dalam kabinet itu, Benny Gantz, mengundurkan diri bersama Menteri Eisenkot.

Sementara menurut AS, keputusan Benny Gantz untuk menarik diri dari kabinet perang Israel tidak memberikan banyak pilihan bagi Netanyahu, seperti diberitakan Al Arabiya.

Jumlah Korban

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat