androidvodic.com

Kapal Israel Cs Dipastikan Tenggelam setelah Ditembak Houthi di Laut Merah - News

News - Kelompok Houthi di Yaman diyakini telah menenggelamkan kapal komersial kedua di Laut Merah.

Laporan tersebut disampaikan oleh Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) pada Selasa (18/6/2024).

“Otoritas militer melaporkan melihat sampah laut dan minyak di lokasi terakhir yang dilaporkan,” kata UKMTO dalam pernyataannya, merujuk pada lokasi Kapal Tutor.

Salah satu anggota kru, yang diyakini berada di ruang mesin Tutor pada saat serangan terjadi, masih hilang.

Kelompok Houthi dan sumber lain sebelumnya mengidentifikasi kapal yang hampir tenggelam itu sebagai kapal Tutor milik Yunani.

Kapal tersebut dibom dengan rudal dan bom perahu yang dikendalikan dari jarak jauh pada tanggal 12 Juni lalu.

Houthi mengklaim perahu drone mereka berhasil menembak buritan kapal Tutor hingga air merembes ke dalamnya.

"Kapal itu menjadi sasaran karena perusahaan pemiliknya melanggar keputusan Houthi yang melarang akses kapal-kapal terkait Israel, AS, dan Inggris menuju pelabuhan-pelabuhan Israel, wilayah Palestina yang diduduki," kata Houthi pada 12 Juni lalu.

Tenggelamnya kapal tersebut akan menjadi tenggelamnya kapal komersial kedua yang menjadi sasaran Houthi sejak November 2023, dalam apa yang mereka katakan sebagai serangan solidaritas terhadap Palestina di Gaza yang menargetkan kapal terkait Israel.

Pada 2 Maret 2024, Kapal Rubymar milik Inggris tenggelam di Laut Merah sekitar dua minggu setelah rusak akibat serangan Houthi.

Selain itu, Houthi juga menyita kapal lain, termasuk Kapal Galaxy yang kini berada di Yaman.

Baca juga: Houthi Yaman Ikut Didihkan Front, Serang Tiga Kapal, Kargo Verbena Terbakar Kena Rudal di Laut Arab

Pada Sabtu (15/6/2024), Houthi mengumumkan tenggelamnya Kapal Verbena yang menjadi sasaran Houthi pada Kamis (13/6/2024), sekitar 98 mil di tenggara ibu kota sementara Yaman, Aden.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan bahwa Kapal Verbena tenggelam di Teluk Aden.

"Kapal Tutor juga akan tenggelam dalam beberapa jam di Laut Merah," kata Yahya Saree, seperti diberitakan Al Araby.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat