Pejabat AS: Israel Masih Jauh dari Sukses Memberangus Hamas, Bermil-mil Terowongan Masih Utuh - News
Pejabat AS: Israel Masih Jauh dari Sukses Memberangus Hamas, Bermil-mil Terowongan Masih Utuh
News - Israel 'masih jauh dari sukses' dalam mencapai tujuannya untuk melenyapkan Hamas dari Jalur Gaza, CBS News melaporkan pada Rabu (19/6/2024), mengutip seorang pejabat AS.
“Israel belum mencapai tujuan mereka untuk menghancurkan Hamas,” kata pejabat itu.
Hal itu, terutama karena ratusan pejuang milisi pembebasan Palestina terus berperang dan bermil-mil terowongan masih utuh dan belum dijelajahi oleh pasukan Israel (IDF).
Baca juga: Jaringan Terowongan Hizbullah Lebih Luas Dibanding Punya Hamas: Suplai Senjata dari Iran Lancar Jaya
Sementara itu, pemimpin Hamas di Gaza, Yahya al-Sinwar, masih buron.
Pejabat Amerika tersebut menilai bahwa kurangnya rencana Israel pasca perang di Gaza menjadikan strategi saat ini sebagai “resep untuk perang yang berkelanjutan.”
Baca juga: Jenderal Top Pentagon Ungkap Kebodohan Berulang Strategi Militer Israel di Gaza: Hamas Itu Ideologi
![Tangkap layar video yang menunjukkan tentara Israel (IDF) tengah mengevakuasi rekan mereka yang terluka di pertempuran di Rafah.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tentara-israel-idf-tengah-mengevakuasi-rekan-mereka.jpg)
IDF Dipaksa Netanyahu Buat Terus Perang
Pernyataan pejabat AS tersebut senada dengan pernyataan juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, yang mengakui bahwa tujuan “membasmi Hamas” tidak mungkin tercapai.
“Urusan menghancurkan Hamas, memberangus Hamas – ini hanya seperti membuang pasir ke mata publik,” kata Hagari kepada Channel 13 Israel.
Dia menekankan kalau "Hamas adalah sebuah ide, Hamas adalah sebuah partai. Ini berakar di hati masyarakat – siapa pun yang berpikir kita dapat melenyapkan Hamas adalah salah."
Juru bicara tersebut memperingatkan bahwa jika pemerintah Israel “tidak menemukan alternatif – [Hamas] akan tetap” berada di Gaza.
Namun, Perdana Menteri pendudukan Israel Benjamin Netanyahu bersikeras pada “penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas” sebagai bagian dari kondisi Israel untuk mengakhiri perang di Gaza.
Baca juga: Bentrok Dimulai, Netanyahu Sekak Tentara Israel yang Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan
Pernyataan ini menimbulkan adanya perpecahan di tubuh pemerintahan Israel antara sektor politik sebagai pengambil keputusan dengan sektor militer sebagai pihak yang menjalankan agresi militer di Gaza.
Ketidaksinkronan ini dituding IDF sebagai satu di antara hal sulitnya memberantas Hamas. Tidak adanya rencana yang jelas, membuat IDF secara berulang harus kembali berperang di wilayah yang sama di Gaza karena milisi perlawanan mampu memulihkan kekuatan setelah dibombardir IDF.
Baca juga: Garis Komando Tentara Israel Amburadul, 2 Sersan IDF Tewas Kena Sergapan Terbaru Qassam di Zaytoun
![Pasukan dan tank Israel (IDF) dimobilisasi untuk menginvasi Rafah, Gaza Selatan. Kabinet Perang Israel, Jumat (10/5/2024) memutuskan untuk memperluas operasi serangan ke Rafah dari yang tadinya mengklaim cuma operasi terbatas.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pasukan-dan-tank-israel-idf-dimobilisasi-untuk-menginvasi-rafah.jpg)
Hal ini terlihat jelas, ketika sumber-sumber militer mengatakan kepada Channel 12 Israel pada pertengahan Juni bahwa Hamas terus terlibat dalam perang di Jalur Gaza, dan masih mampu menimbulkan kerugian besar pada tentara Israel.
Terkini Lainnya
Konflik Palestina Vs Israel
ratusan pejuang milisi pembebasan Palestina masih aktif berperang dan bermil-mil terowongan masih utuh dan belum dijelajahi oleh pasukan Israel
IDF Dipaksa Netanyahu Buat Terus Perang
Konflik Palestina Vs Israel
BERITA REKOMENDASI
Apakah Israel Siap Berperang di Gaza dan Lebanon? Ini Kata Analis
BERITA TERKINI
berita POPULER
Vladimir Putin-Kim Jong-un Tertawa Bareng di Limosin Mewah Rusia, AS Berkeringat Luar Biasa
Pemerintahan Israel Berada di Ambang Kehancuran, Netanyahu Tuduh Ben-Gvir Bocorkan Rahasia Negara
Adu Banteng Dua Kereta di Chile, 2 Orang Tewas, 9 Lainnya Terluka
Qassam Hujani Markas Komando The Third Eye IDF, Heli Black Hawk Sibuk Evakuasi Tentara di Zaytoun
Kapal Usia 3300 Tahun Ditemukan di Laut Mediterania Dekat Israel, Diduga Berasal dari Zaman Perunggu