androidvodic.com

Pemilu Dini Menggema di Israel, Masyarakat Ngamuk di Jalanan Tuntut Netanyahu Digulingkan - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

News, TEL AVIV – Puluhan ribu keluarga para tawanan Israel menggelar demo besar di jalanan kota, menuntut Benjamin Netanyahu segera digulingkan dari kursi Perdana Menteri.

Organisasi protes anti-pemerintah Hofshi Israel memperkirakan lebih dari 150.000 orang menghadiri demonstrasi tersebut, dan menyebutnya sebagai demonstrasi terbesar sejak perang Gaza dimulai.

Sambil meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, masyarakat dan keluarga tawanan yang ditahan di Jalur Gaza mengibarkan bendera Israel menuntut pemilihan umum (pemilu) dini untuk menggantikan posisi Netanyahu.

Baca juga: Eks-Bos Mossad Serukan Rakyat Israel Turun ke Jalan Gulingkan Netanyahu, Seruan Pemilu Dini Menggema

“Tidak ada kesepakatan dengan Perlawanan di Gaza yang dapat dicapai tanpa menggulingkan Netanyahu," tegas keluarga tawanan Israel dikutip dari Al Mayadeen.

Demo besar ini tak hanya terjadi di Tel Aviv, puluhan warga di sejumlah kota Israel juga menggelar protes serupa setiap minggu selama sembilan bulan terakhir, tepatnya setelah perang di Gaza pecah pada 7 Oktober tahun lalu.

Keluarga sandera bahkan turut mengadakan konferensi pers bersama di dekat Kementerian Pertahanan di kawasan Kirya, Tel Aviv pusat.

Aksi ini digelar sebagai bentuk protes karena Netanyahu gagal merampungkan gencatan senjata dengan Hamas sehingga para tawanan yang berada di Gaza tidak bisa dipulangkan sesegera mungkin.

“Darah para tawanan ada di tangan Netanyahu. Ia bertanggung jawab penuh atas kehidupan anggota keluarga tawanan yang ditahan di Jalur Gaza oleh Perlawanan Palestina,” ujar keluarga tawanan Israel.

Tuntutan serupa juga dilontarkan mantan kepala badan keamanan Israel Shin Bet, Yuval Diskin, dalam pidatonya dihadapan massa ia menyebut Netanyahu sebagai perdana menteri terburuk Israel.

Mantan kepala Mossad Tamir Pardo juga mengatakan hal senada, melabeli Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai pembawa bencana bagi , karena kebijakannya hanya semakin membuat peperangan berkepanjangan di Jalur Gaza.

Baca juga: Netanyahu Ungkap Empat Rencana Pascaperang untuk Gaza: Singgung Cuci Otak di Sekolah dan Masjid

"Netanyahu tidak memiliki strategi atau visi masa depan, dan yang ia pedulikan hanyalah tetap berkuasa," kata Pardo.

Polisi Israel Bentrok Dengan Pendemo

Selain melakukan demo, para demonstran juga memblokir jalan di depan Beit Jabotinsky, markas partai Likud. Tak sampai disitu mereka membakar ban di area tersebut untuk menyuarakan kekecewaan atas kegagalan pemerintahan Netanyahu.

Namun tindakan tersebut menyulut emosi para polisi militer Israel, dalam rekaman yang diunggah secara online polisi berkuda memasuki kerumunan, mendorong demonstran dengan kuda mereka. Beberapa orang tampak didorong oleh polisi sementara demonstran lain mencoba menghentikan polisi agar tidak melukai mereka yang didorong.

Polisi Israel mengklaim para demonstran bersikap kasar terhadap petugas, sehingga petugas menggunakan metode pengendalian massa untuk membubarkan mereka dan melakukan penangkapan.

Popularitas Netanyahu di Israel Menyusut

Sejak demo pecah, jajak pendapat yang dilakukan oleh Channel 12 Israel mengungkap bahwa sebagian besar masyarakat Israel memandang lemah kinerja Netanyahu bersama dengan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Yoav Gallant selama perang.

Imbas masalah ini popularitas Netanyahu di Israel mulai memudar. Dalam jajak pendapat di surat kabar Maariv pada 18-19 Oktober lalu bahkan nama Benjamin Netanyahu kalah saing dengan mantan menteri pertahanan Benny Gantz.

“Netanyahu akan mundur. Sama seperti pejabat tinggi militer, intelijen, dan GSS (badan intelijen). Karena mereka gagal,” tulis surat kabar harian Israel Hayom.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat