androidvodic.com

Angka Kematian Jemaah Haji Tinggi, Siapa yang Salah? - News

Lebih dari 1.300 jemaah haji meninggal dunia tahun ini, kata Menteri Kesehatan (Menkes) Arab Saudi Fahad bin Abdurrahman al-Jalajel, Minggu (23/06).

Dalam pernyataan yang dilansir oleh kantor berita pemerintah Saudi, SPA, Jalajel mengatakan 83% dari para jemaah yang meninggal itu tidak memiliki izin resmi melaksanakan ibadah haji.

"[Mereka] berjalan jauh di bawah terik matahari, tanpa tempat berteduh atau istirahat yang memadai," kata Jalajel. "Mereka termasuk para lansia dan orang dengan penyakit kronis."

Mendapat sorotan tajam mengenai penyelenggaraan haji musim ini, Jalajel justru mengatakan pengelolaan ibadah haji tahun ini "sukses".

Suhu di Mekkah mencapai lebih dari 50 derajat Celsius

Pekan lalu, beredar foto-foto dan video yang menunjukkan banyak jemaah yang sedang melakukan ibadah sekali seumur hidup ke Mekkah, pingsan di pinggir jalan atau tergeletak di kursi roda.

Dengan mengenakan pakaian peziarah berwarna putih, wajah mereka ditutupi kain. Dalam beberapa foto, mayat-mayat itu tampak ditinggalkan di tempat terakhir kali mereka tidak sadarkan diri.

Suhu di kota suci Mekkah, meningkat hingga 51,8 derajat Celsius, selama berlangsungnya ibadah haji tahun ini. Sekitar 1,8 juta umat Muslim dari seluruh dunia berdatangan ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pihaknya telah mencatat adanya 2.700 kasus "kelelahan akibat panas". Tetapi, data ini dilaporkan sebelum berita kematian viral itu mulai bermunculan.

Dalam beberapa tahun terakhir, pihak berwenang Arab Saudi telah mencoba mengambil beberapa langkah dalam upaya mengurangi dampak akibat suhu musim panas yang semakin tinggi di negara itu, salah satunya dengan menyediakan fasilitas seperti tempat penampungan air.

Pencarian korban hilang semakin sulit

Jumlah korban tewas mungkin akan terus meningkat. Para keluarga masih terus mencari di fasilitas kesehatan Arab Saudi atau meminta bantuan di media sosial, untuk mencari orang terkasih yang tiba di Mekkah tetapi kini hilang.

"Jujur saja, haji tahun ini sangat menyedihkan," kata Ihlsa, seorang jemaah haji dari Aswan, Mesir selatan, yang tidak mau menyebutkan nama lengkapnya kepada DW melalui WhatsApp. "Sangat sulit, terutama saat melempar jumrah. Orang-orang hanya bisa tergeletak di tanah."

Salah satu rangkaian ibadah haji adalah saat jemaah harus melempar batu ke tiga dinding, sebuah simbolis dari "melempari setan".

"Beberapa kali, saya memberi tahu petugas keamanan bahwa ada seorang jemaah yang jatuh ke tanah," kata Ihlsa. "Jarak untuk melempar batu itu sangat jauh, sementara matahari berada di puncaknya, dan sangat panas."

Lalu, siapa atau apa yang harus disalahkan?

Di negara asal para jemaah haji, terjadi perdebatan panas mengenai siapa yang harus disalahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat