androidvodic.com

Hadapi Ancaman Barat, Produksi Amunisi untuk Tank dan Infanteri Rusia Melonjak 900 Persen  - News

News - Rusia memiliki strategi berbeda soal urusan suplai persenjataan untuk menghadapi ancaman konflik atau perang dengan negara lain.

Berbeda dengan negara-negara lain di Barat yang masih mengandalkan pasokan dari negara lain untuk memperkuat persenjataan dan perlatatan militernya, Rusia memilih menenuhinya dari kemampuan dalam negeri sendiri.

"Rusia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri dalam hal senjata." tegas Presiden Rusia Vladimir Putin.

Doktrin itu menjadi pendirian Rusia saat ini. "Sektor pertahanan yang berkelanjutan adalah “dasar” keamanan suatu negara," ungkap Putin dikutip dari Russia Today.

Vladimir Putin menekankan pentingnya pasokan yang stabil untuk militer negaranya dan sektor pertahanan yang kuat dalam menjamin keamanan negara.

Karena itu, Rusia hanya bisa mengandalkan sumber dayanya sendiri, tambahnya.

Berbicara kepada jurnalis Pavel Zarubin, Putin menyampaikan pentingnya pengelolaan sektor pertahanan yang efektif dan berkelanjutan oleh Kementerian Pertahanan.

Segala sesuatunya, termasuk gaji tentara dan pesanan peralatan baru bergantung pada hal ini, kata presiden, seraya menambahkan bahwa “hal ini sangat penting. Itu adalah dasarnya.”

“Kami hanya bisa mengandalkan diri kami sendiri dalam hal ini,” kata Vladimir Putin kepada Zarubin.

“Tidak ada seorang pun yang akan datang kepada kami dengan tangan terbuka dan menyumbangkan apa pun. Kami hanya bisa melakukannya sendiri. Dan kami berhasil.”

Baca juga: Mengapa Kapal Selam Nuklir Siluman Rusia Ini Begitu Ditakuti Barat?

Akhir Mei 2024 lalu, Vladimir Putin menegaskan bahwa “setiap rubel” yang dibelanjakan untuk Angkatan Bersenjata harus digunakan secara efektif. Pendanaan tidak hanya harus memenuhi kebutuhan militer tetapi juga “sesuai” dengan perekonomian nasional, katanya.

Produksi Senjata Artileri Rusia Melonjak 10 Kali Lipat

Rusia langsung menggenjot industri pertahanan di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Ukraina.

Pada bulan Mei, kepala konglomerat pertahanan Rostec, Sergey Chemezov, mengatakan bahwa produksi senjata artileri self-propelled telah meningkat sepuluh kali lipat sementara produksi senjata derek tumbuh sebesar 14 kali lipat.

1. Produksi amunisi untuk tank dan kendaraan tempur infanteri meningkat sebesar 900 persen 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat