androidvodic.com

Ladang Perang Baru Sasaran Rudal, Jarak Israel ke Lebanon Sejauh Jakarta ke Salatiga  - News

News - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan fase pertempuran melawan Hamas di Gaza saat ini sedang mereda.

Pihaknya membuka peluang bagi Israel untuk mengirim lebih banyak pasukan ke perbatasan utara Israel untuk menghadapi kelompok militan Hizbullah Lebanon, seperti yang diungkap pada Minggu (23/6/2024).

Diketahui, Israel utara dengan lokasi konfik di Lebanon selatan sebenarnya merupakan wilayah perbatasan.

Maka seringkali konflik yang terjadi selama ini dilangsungkan dengan baku tembak serangan darat.

Namun tak menutup kemungkinan serangan udara atau rudal jarak jauh menjadi salah satu strategi untuk melakukan agresi militer.

Diketahui jarak pusat Israel dengan Lebanon sekitar 480 kilometer.

Hal ini sama dengan jarak Jakarta ke Salatiga jika ditempuh dengan kendaraan roda empat.

Potensi konflik dengan serangan jarak jauh ini bisa terjadi apalagi Hizbullah memiliki persenjataan mumpuni.

Satu di antaranya adalah rudal jarak jauh Fateh-110 yang dikenal mampu menempuh target sasaran hingga 500 kilometer.

Rudal Hizbullah. Lebanon dikabarkan akan diinvasi Pasukan Israel (IDF) pada September mendatang merujuk pada berlarutnya perang Gaza karena gagalnya negosiasi pertukaran tahanan demi gencatan senjata yang diinisiasi Amerika Serikat.
Rudal Hizbullah. Lebanon dikabarkan akan diinvasi Pasukan Israel (IDF) pada September mendatang merujuk pada berlarutnya perang Gaza karena gagalnya negosiasi pertukaran tahanan demi gencatan senjata yang diinisiasi Amerika Serikat. (khaberni)

Adapun ancaman Netanyahu sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah berpotensi semakin mendekati perang.

Netanyahu juga mengisyaratkan, perang sengit di Gaza belum akan berakhir.

Baca juga: Kolaborasi Houthi Irak Bombardir Kapal Israel di Laut Merah Ubah Pelabuhan Haifa Bak Neraka

Pemimpin Israel mengatakan dalam sebuah wawancara TV, meskipun tentara hampir menyelesaikan serangan daratnya saat ini di kota Rafah di Gaza selatan, tidak berarti perang melawan Hamas telah berakhir.

Namun dia mengatakan mengurangi jumlah pasukan yang dibutuhkan di Gaza, sehingga akan menambah jumlah pasukan untuk melawan Hizbullah.

“Kami akan memiliki kemungkinan untuk memindahkan sebagian pasukan kami ke utara, dan kami akan melakukan itu,” katanya kepada Channel 14 Israel, dikutip dari scrippsnews.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat