androidvodic.com

Israel Diminta Redam Emosi, Menlu AS: Jangan Buat Situasi di Lebanon Makin Panas - News

Laporan Wartawan News Namira Yunia Lestanti

News, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken meminta Israel untuk meredam emosi agar tidak tersulut perang dengan Hizbullah, demi menghindari terjadinya eskalasi lebih lanjut di Lebanon.

Desakan tersebut disampaikan Blinken saat bertemu Menhan Israel Yoav Gallant selama dua jam di Gedung Putih Washington menyusul ketegangan di kawasan seiring meningkatnya baku tembak antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.

"Menlu Blinken menggarisbawahi pentingnya mencegah eskalasi konflik berkelanjutan dan mencapai resolusi diplomatik yang membuat warga Israel dan Lebanon bisa kembali ke rumahnya," kata jubir Kemlu AS Matthew Miller seperti dikutip dari Al Arabiya.

Baca juga: Hizbullah Sebut Semua Target Sensitif Israel Berada dalam Jangkauan

Ketegangan antara Israel dengan Hizbullah sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 1992, namun pada pekan kemarin Hizbullah merilis video rekaman berdurasi sembilan menit yang memancing amarah Israel.

Dalam video yang diambil dengan pesawat nirawak itu Hizbullah menunjukkan lokasi militer dan sipil di beberapa kota Israel. Cuplikan video lain diklaim menunjukkan kompleks militer di dekat Haifa milik produsen senjata Israel Rafael. Sejak video itu mencuat ke publik, Israel memperingatkan pihak Hizbullah untuk bersiap menghadapi perang habis-habisan.

Kepala Komando Utara IDF, Mayjen Ori Gordin dan Kepala Direktorat Operasi, Mayjen Oded Basiuk menegaskan bahwa pihaknya tengah bersiap untuk melancarkan serangan ke wilayah Lebanon.

"Rencana operasi serangan ofensif di Lebanon telah disetujui," demikian pernyataan IDF.

Sebagai bentuk persiapan, PM Israel Benyamin Netanyahu bahkan memindah tugaskan pasukan IDF dari Rafah ke wilayah utara Israel yang berbatasan dengan Lebanon Selatan dengan tujuan untuk memudahkan serangan ke markas besar Hizbullah.

Meski masih serangan masih dalam tahap rencana namun hal ini telah memicu kepanikan para pemimpin dunia. Mereka khawatir nantinya Lebanon akan bernasib sama seperti Gaza apabila perang pecah Israel dengan Hizbullah pecah.

Alasan ini tersebut yang mendesak AS untuk turun tangan, meminta Israel dan Lebanon mematuhi Resolusi Dewan keamanan (DK) PBB 1701 dan segera menghentikan ketegangan.

Baca juga: Hizbullah Disebut Kelompok Non-negara dengan Persenjataan Terbaik di Dunia: Sulit Dilawan Israel

Menlu AS-Israel Bahas Perang di Gaza

Selain membahas ketegangan konflik dengan Hizbullah Lebanon, menlu AS dan Israel juga turut meninjau upaya Netanyahu untuk mengurangi operasi di Gaza dan meningkatkan akses kemanusiaan.

“Kami berupaya membuat kemajuan dalam semua masalah ini,” kata Miller.

“Pertemuan yang kami selenggarakan sangat penting dan berdampak pada masa depan perang di Gaza dan kemampuan kami untuk mencapai tujuan perang, pembangunan di perbatasan utara, dan wilayah lainnya,” kata imbuhnya.

Dia menambahkan masih belum ada kesepakatan dengan Israel mengenai masalah ini, namun Blinken menggambarkan pertemuannya kali ini sebagai pertemuan yang kritis.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat