Komandan Angkatan Darat Iran: Poros Perlawanan Membalas Keras Israel Jika Menyerang Lebanon - News
Komandan Angkatan Darat Iran: Poros Perlawanan Membalas Keras Israel Jika Menyerang Lebanon
News - Komandan Angkatan Darat Iran, Jenderal Kioumars Heydari, menegaskan bahwa poros perlawanan tidak akan tinggal diam jika “perang habis-habisan” pecah antara negara pendudukan Israel dan Hizbullah di Lebanon.
Jenderal Kioumars Heydari menyampaikan komentarnya di tengah meningkatnya konfrontasi lintas batas antara kedua belah pihak.
Pada Minggu (23/6/2024), media Iran mengutip Heydari yang mengatakan, “Jika rezim Zionis melancarkan serangan terhadap Lebanon dan memulai konflik luas dengan Hizbullah, poros perlawanan tidak akan tinggal diam. Respons yang keras dan tegas akan diberikan untuk melawan kejahatan Zionis.”
Baca juga: Iran-Taliban Diskusikan Joint Action Lawan Israel, Ribuan Pejuang Afghanistan Siap Tempur ke Gaza
Pekan lalu, para pejabat AS mengungkapkan kepada CNN kalau negara pendudukan Israel memberi tahu Washington tentang kesiapannya melakukan invasi darat dan serangan udara ke Lebanon.
Menurut jaringan berita tersebut, para pejabat Israel mengatakan kepada AS bahwa “mereka berencana untuk mengalihkan sumber daya dari Gaza selatan ke Israel utara sebagai persiapan untuk kemungkinan serangan terhadap [Hizbullah].”
Pejabat AS lainnya mengakui kepada CNN, “Jika terjadi perang besar-besaran, dukungan yang paling dibutuhkan Israel adalah sistem pertahanan udara tambahan dan penambahan Iron Dome, yang akan disediakan oleh AS.”
Pada Jumat kemarin, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berkata, “Mari kita perjelas: Masyarakat di kawasan ini dan masyarakat dunia tidak mampu membiayai Lebanon untuk menjadi Gaza yang lain.”
Baca juga: Tiga Fase Agresi Militer Tentara Israel di Gaza, Apa Artinya? Qassam Kini Lakukan Pertahanan Aktif
![Asap mengepul di desa Khiam di Lebanon selatan oleh serangan Israel, Sabtu, 8 Juni 2024.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/lebanon-selatan-ok.jpg)
Guterres mengungkapkan kekhawatirannya atas meningkatnya ketegangan antara Hizbullah dan negara pendudukan Israel. “Tidak ada solusi militer,” kata Guterres saat konferensi pers.
“Eskalasi militer lebih lanjut hanya akan menimbulkan lebih banyak penderitaan, lebih banyak kehancuran bagi masyarakat di Lebanon dan Israel, dan potensi konsekuensi bencana yang lebih besar bagi wilayah tersebut.”
Pejabat PBB tersebut juga mencatat bahwa, “Sudah waktunya untuk berpikir logis dan rasional. Sudah waktunya bagi semua pihak untuk terlibat secara praktis dan pragmatis melalui jalur diplomatik dan politik yang tersedia bagi mereka.”
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah baru-baru ini mengatakan bahwa, “Citra pencegahan militer dan keamanan musuh [Israel] sedang runtuh di kalangan rakyatnya dan dunia.”
Dia menambahkan bahwa, “Kemungkinan serangan ke wilayah Galilea di Israel utara tetap masuk akal jika terjadi perang.”
Baca juga: Giliran Arab Saudi Was-was Perang Meluas, Salahkan Agresi Dahsyat Israel, Desak Palestina Merdeka
![Kebakaran dipicu oleh rudal Hizbullah di Israel utara.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kebakaran-dipicu-oleh-rudal-hizbullah-di-israel-utara.jpg)
Para Ahli Israel Peringatkan Dalam Waktu 72 Jam Saja, Hizbullah Bisa Bikin Israel Tidak Dapat Dihuni
Hizbullah dapat membuat Israel ‘tidak dapat dihuni dalam waktu 72 jam’, para ahli memperingatkan.
Terkini Lainnya
Konflik Palestina Vs Israel
ika rezim Zionis melancarkan serangan terhadap Lebanon dan memulai konflik luas dengan Hizbullah, poros perlawanan tidak akan tinggal diam
Para Ahli Israel Peringatkan Dalam Waktu 72 Jam Saja, Hizbullah Bisa Bikin Israel Tidak Dapat Dihuni
BERITA REKOMENDASI
Perbedaan Kekuatan Militer Hamas dan Hizbullah
BERITA TERKINI
berita POPULER
Hizbullah Gempur Markas Besar Batalyon Sahel di Barak Beit Hillel dengan Roket Falaq
Partai Demokrat Tanggapi Wacana Ganti Capres usai Joe Biden Dinilai Babak Belur di Debat Perdana
Dataran Tinggi Golan Dihujani Drone Hizbullah, 18 Pasukan Israel Terluka
Liga Arab Putuskan Hapus Label Hizbullah sebagai Organisasi Teroris
Rusia Serang New York di Donbass Pakai Bom Raksasa, 60 Tentara Ukraina Tewas, Gedung Lenyap