androidvodic.com

Sumpah Bos Hamas Haniyeh Gegara Israel Serang Pengungsian: Darah Martir Tuntut Kita Tak Berkompromi - News

News - Kelompok militan Palestina, Hamas, mengatakan serangan udara Israel pada Selasa (25/6/2024) pagi menewaskan 10 anggota keluarga pemimpinnya yang berbasis di Qatar, Ismail Haniyeh.

Atas hal itu, Haniyeh bersumpah untuk melanjutkan gerakan perlawanan terhadap Israel.

Bahkan bos Hamas menyebut tak akan ada kompromi terhadap pasukan tentara zionis.

Militer Israel mengatakan kepada kantor berita AFP, mereka mengetahui laporan korban serangan udara Israel namun mengaku tak dapat mengonfirmasinya kebenarannya.

Serangan itu menghantam rumah keluarga Haniyeh di kamp pengungsi Al Shati di Gaza utara, kata badan pertahanan sipil Hamas dan Gaza.

"Ada 10 orang yang mati syahid, akibat serangan itu, termasuk Zahr Haniyeh, saudara perempuan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh," kata Mahmud Basal, juru bicara pertahanan sipil, kepada AFP.

Dia mengatakan sejumlah jenazah kemungkinan masih berada di bawah reruntuhan tetapi pihaknya tidak memiliki peralatan yang diperlukan untuk melakukan evakuasi.

Kru pertahanan sipil memindahkan jenazah yang telah diambil ke Rumah Sakit al-Ahli di dekat Kota Gaza, Basal menambahkan, juga melaporkan beberapa orang terluka dalam serangan itu.

Tidak Ada Kompromi

Petempur Brigade Al Qassam, sayap bersenjata Hamas. Operasi darat tentara Israel di Rafah direspons dengan perlawanan sengit Brigade Al Qassam dan faksi milisi lain perlawanan Palestina.
Petempur Brigade Al Qassam, sayap bersenjata Hamas. Operasi darat tentara Israel di Rafah direspons dengan perlawanan sengit Brigade Al Qassam dan faksi milisi lain perlawanan Palestina. (khaberni/HO)

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyebut rumah keluarga Haniyeh telah dibom dalam daftar “pembantaian” yang dikatakan dilakukan oleh Israel di wilayah Palestina.

Mengutip dari TRT World, hal ini menunjukkan Israel terus menentang semua hukum internasional, norma-norma dan nilai-nilai kemanusiaan dengan sengaja menargetkan warga sipil yang tidak bersalah dan melakukan pembantaian.

Baca juga: Netanyahu Hendak Dikudeta Militer Israel, Istri dan Anaknya Bocorkan Kronologisnya

Dalam pernyataan terpisah pada hari Selasa, Haniyeh mengatakan kematian kerabatnya tidak akan menghalangi kelompok tersebut dengan cara apapun.

“Jika musuh kriminal berpikir bahwa menargetkan keluarga saya akan membuat kami mengubah posisi dan mempengaruhi perlawanan kami, maka dia menipu dirinya sendiri karena setiap syahid di Gaza dan Palestina berasal dari keluarga saya,” kata Haniyeh.

“Darah para martir menuntut kita untuk tidak berkompromi, kita tidak berubah, kita tidak melemah, namun kita terus melanjutkan perjalanan kita dengan tekad.”

Haniyeh kehilangan tiga putra dan empat cucu dalam serangan Israel pada bulan April di Gaza tengah, dan militer menuduh mereka melakukan “kegiatan teroris”.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat