androidvodic.com

Masyarakat Dunia Enggan Bantu Israel Hadapi Hizbullah, Presiden Isaac Herzog Ngambek dan Sedih - Halaman all - News

News – Presiden Israel Isaac Herzog kesal karena masyarakat dunia enggan membantu Israel dalam mengatasi serangan Hizbullah di perbatasan utara.

Herzog menganggap masyarakat dunia hanya diam saja melihat konflik Israel-Hizbullah.

“Masyarakat dunia hampir tidak melakukan upaya sedikit pun, tidak berkontribusi terhadap keamanan warga Israel,” kata Herzog pada hari Rabu ketika meninjau wilayah Israel utara yang menjadi target Hizbullah, dikutip dari Walla.

Herzog kemudian meminta pemerintah segera membantu warga setempat.

“Saya meminta semua pihak terkait untuk membantu bertindak dengan jauh lebih cepat.”

Dalam kunjungan di daerah utara itu Herzog ditemani oleh istrinya. Mereka menginap di Kota Safed.

Keduanya bertemu dengan wali kota dan perwakilan usaha setempat yang menyampaikan situasi di sana.

Herzog mengatakan masyarakat dunia tak akan terkejut apabila situasi di perbatasan Israel-Hizbullah menjadi terkendali.

Kata dia, hal itu karena masyarakat dunia tak ingin membantu keamanan warga Israel.

Cuplikan video yang dirilis oleh media Hizbullah memperlihatkan drone Hizbullah menghantam situs militer Israel di kota Hurfish, Israel utara (wilayah Palestina yang diduduki) pada Rabu (5/6/2024).
Cuplikan video yang dirilis oleh media Hizbullah memperlihatkan drone Hizbullah menghantam situs militer Israel di kota Hurfish, Israel utara (wilayah Palestina yang diduduki) pada Rabu (5/6/2024). (X/Telegram/Hizbullah)

PBB peringatkan risiko mengerikan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Selasa, (25/6/2024), memperingatkan risiko besar yang muncul jika konflik Israel-Hizbullah terus meningkat.

Baca juga: Milisi Pro-Iran Akui Pasok Senjata dari Irak, Suriah lalu ke Hizbullah untuk Lawan Israel

Menurut PBB, konflik itu tidak hanya akan menimbulkan penderitaan bagi warga sipil Lebanon dan Israel, tetapi juga konsekuensi mengerikan bagi kawasan Timur Tengah.

Sehari berselang Koordinator Khusus PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland, mendesak kedua belah pihak untuk mengambil tindakan guna mengurangi ketegangan.

Dalam beberapa minggu terakhir aksi saling serang di perbatasan Israel-Lebanon memang meningkat.

Israel terancam dihujani setengah juta rudal

Beberapa waktu lalu Mufti Besar Lebanon, Sheikh Ahmad Qabalan, mengatakan kelompok Hizbullah bisa menembakkan setengah juta rudal ke Israel jika kelak perang Israel-Lebanon meletus.

Qabalan mengklaim Hizbullah memiliki banyak senjata perang dalam berbagai jenis.

“Jika terjadi perang terbuka antara Labanon dan Israel, pihak yang kedua itu seharusnya memperkirakan adanya peluncuran sekitar 500.000 rudal [dari Lebanon selatan ke wilayah yang diduduki],” kata Qabalan dikutip dari Press TV.

“Kekuatan destruktif rudal ini bisa mengirim kekuatan pendudukan itu hingga ke 70 tahun yang lalu.”

Dia mengklaim eskalasi apa pun yang dipicu oleh Israel justru akan menguntungkan Hizbullah.

“Front perlawan tidak mencari apa pun kecuali perlindungan terhadap kedaulatan dan kepentingan nasional Lebanon,” ujar dia.

Kemudian, Qabalan menyebut rezim Israel mengalami delusi atau keyakinan palsu bahwa pihaknya lebih unggul.

Baca juga: Bandara Beirut Dikunjungi Pejabat Asing Setelah Israel Mengklaim Dijadikan Gudang Senjata Hizbullah

Dia turut menyinggung kegagalan militer mencapai tujuannya di Gaza meski perang di sana sudah berlangsung lebih dari setengah tahun.

“Meski punya banyak senjata dan amunisi, militer Israel selama 8 bulan masih gagal menghadapi pejuang kelompok perlawanan di Jalur Gaza, yang mengandalkan senjata sederhana dan senjata buatan sendiri. Sementara itu, Lebanon memiliki banyak senjata dan teknologi perang yang efisien,” katanya menjelaskan.

“Kemenangan Poros Perjuangan bisa disamakan dengan kemenangan Lebanon.”

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah sudah memperingatkan bahwa tidak tempat di Israel yang akan aman dari senjata Hizbullah jika perang besar terjadi.

Dia menyebut masuknya pejuang ke wilayah Galilea akan tetap menjadi pilihan jika Israel menginvasi Lebanon selatan.

Ribuan pejuang siap gabung Hizbullah

Sementara itu, ribuan pejuang di Timur Tengah mengaku siap datang ke Lebanon guna bergabung dengan Hizbullah.

Para pejuang yang dibekingi Iran itu ingin membantu Hizbullah melawan Israel apabila konflik di antara keduanya memburuk hingga menjadi perang besar-besaran.

Hal itu disampaikan oleh pejabat yang didukung faksi Iran dan para analis.

Adapun saat ini situasi di perbatasan Israel-Lebanon masih panas. Masing-masing melepaskan tembakan hampir tiap hari sejak perang di Gaza pecah tanggal 7 Oktober 2023.

Pada bulan ini situasi memburuk setelah Israel melancarkan serangan udara yang menewaskan panglima Hizbullah di Lebanon selatan.

Baca juga: Irak Siap Gabung Hizbullah Perang Habis-habisan Lawan Israel, Beri Peringatan Keras ke AS

Serangan itu dibalas Hizbullah dengan tembakan ratusan roket dan peluncuran pesawat nirawak ke Israel utara.

Di sisi lain, pejabat Israel sudah mengancam akan melakukan serangan militer ke Lebanon seandainya tidak ada negosiasi untuk menarik pejuang Hizbullah dari perbatasan Israel-Lebanon.

Selama satu dasawarsa terakhir, para pejuang dari Lebanon, Irak, Afganistan, dan Pakistan yang dibekingi Iran telah sudah ikut bertempur bersama dalam konflik di Suriah. Mereka mendukung Presiden Suriah Bashar Assad.

Pejabat dari kelompok yang didukung Iran mengatakan para pejuang itu juga bisa bergabung dalam aksi melawan Israel.

Sementara itu, Nasrallah pada hari Rabu pekan lalu juga menyinggung keinginan para pejuang untuk bergabung.

(Tribunnews/Febri)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat