androidvodic.com

Israel Sesumbar Bisa Hancurkan Hizbullah dalam Beberapa Hari, Iran Langsung Gerak Cepat - News

News - Hubungan antara Israel dengan Hizbullah kian hari makin memanas.

Terbaru, Pemimpin Partai Persatuan Nasional Israel, Benny Gantz sesumbar dengan mengatakan Israel bisa dengan mudah menghancurkan Hizbullah dalam beberapa hari saja.

Berbicara pada Konferensi Herzliya ke-21 di Universitas Reichman, Gantz mengatakan tantangan besar bagi Israel adalah mengembalikan penduduk wilayah selatan dan utara ke rumah mereka.

Menjawab ancaman Hizbullah yang menyebut akan menggelapkan Israel dengan mematikan jaringan listrik, Gantz menyatakan negaranya bisa menghancurkan Lebanon hanya dalam beberapa hari saja.

"Kita dapat membuat Lebanon sepenuhnya berada dalam kegelapan, dan menghancurkan kekuatan Hizbullah dalam hitungan hari," kata Gantz, dikutip dari The Jerusalem Post.

Gantz juga mengatakan bahwa “harga yang harus dibayar Israel akan sangat mahal”.

"Kita perlu mendukung institusi kita. Kita harus siap menghadapi insiden besar yang merugikan (kepada masyarakat). Kita harus berusaha menghindarinya, tapi jika kita perlu melakukannya, kita tidak bisa menghalanginya," ungkap Gantz.

"Kita tidak bisa membiarkan Hizbullah terus mengancam di dekat perbatasan utara."

"Kita harus memulangkan penduduk (utara) sebelum tanggal 1 September," tambahnya lagi.

Tantangan lain bagi Israel yang dibahas Gantz adalah membangun aliansi regional dan global melawan Iran.

"Kami masih memiliki peluang normalisasi dengan Saudi dan negara-negara lain, untuk membangun apa yang sudah kami mulai bangun, pertahanan udara Timur Tengah, untuk membentuk cengkeraman pada poros Iran," ujarnya.

Baca juga: 900 Perwira IDF Minta Berhenti, Militer Israel Krisis Pasukan, Tentara Cadangan Ogah Balik ke Gaza

Ia menekankan bahwa Israel harus bekerja keras dengan AS “untuk membangun pertahanan Israel dan bersiap menghadapi 'Hari Penghakiman' untuk menghentikan senjata nuklir Iran”.

Tantangan ketiga yang ia catat adalah konflik jangka panjang dengan Hamas, termasuk perlunya rencana politik untuk mengganti manajemen kelompok itu di Gaza.

Dia berusaha keras untuk mencapai kesepakatan penyanderaan, bahkan dengan mengorbankan perang untuk saat ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat