androidvodic.com

Sayap Kanan Pimpin Hasil Putaran Pertama Pemilu Parlemen, Bagaimana Masa Depan Prancis? - News

Partai Rassemblement National (RN) tokoh püolitik ultra kanan Marine Le Pen mencetak perolehan suara bersejarah dan memenangkan putaran pertama pemilihan parlemen Prancis pada hari Minggu (30/06).

Exit polls menunjukkan RN terlihat memenangkan sekitar 34% suara, di sisi lain hal ini dinilai menjadi kemunduran besar bagi Presiden Emmanuel Macron yang telah menyerukan pemilu baru setelah RN menang besar dalam pemilihan Parlemen Eropa awal Juni.

Tapi sistem pemerintahan di Prancis sangat kompleks tidak sebanding dengan dukungan nasional untuk sebuah partai. Sistem di Prancis mengatur pemilihan legislator berdasarkan distrik. Selain itu, dua kandidat teratas, bersama dengan kandidat lain yang mendapat dukungan lebih dari 12,5%, akan maju ke putaran kedua yang akan dilangsungkan minggu depan.

Koalisi sayap kiri mengatakan akan menarik kandidatnya di beberapa daerah pemilihan kalau kandidat mereka berada di posisi ketiga untuk mendukung politisi lain yang menentang sayap kanan.

Aliansi sentris Presiden Emmanuel Macron juga mengatakan bahwa beberapa kandidatnya akan mundur sebelum pemilihan untuk menjegal kandidat RN.

Hal ini membuat hasil putaran kedua menjadi tidak pasti, meskipun jajak pendapat menunjukkan bahwa partai Rassemblement National memiliki peluang bagus untuk memenangkan mayoritas absolut, yaitu setidaknya 289 dari 577 kursi. Hasil pemilu parlemen tidak mempengaruhi posisi Presiden Macron, yang memiliki mandat kepresidenan hingga 2027, dan dia mengatakan tidak akan mundur sebelum masa jabatannya berakhir.

Peluang Kandidat Perdana Menteri

Jordan Bardella, presiden partai RN yang berusia 28 tahun, menyatakan siap untuk menjadi perdana menteri - jika partainya memenangkan mayoritas mutlak. Dia telah mengesampingkan upaya untuk membentuk pemerintahan minoritas. Baik kubu Presiden Macron maupun kelompok sayap kiri New Popular Front (NPF) sudah menyatakan tidak akan membentuk aliansi dengan RN.

"Saya akan menjadi Perdana Menteri untuk semua warga Pranis, mendengarkan suara mereka, menghormati oposisi dan memperhatikan persatuan nasional," kata Bardella.

Suasana di Lapangan Republique di Paristampak suram, di mana beberapa ribu pengunjuk rasa anti-RN berkumpul dalam rapat umum aliansi sayap kiri pada Minggu (30/06) malam.

Najiya Khaldi, seorang guru berusia 33 tahun, mengatakan ia merasa "jijik, sedih, dan takut" dengan hasil yang diperoleh RN.

"Saya tidak terbiasa berdemonstrasi," katanya. "Saya pikir saya datang untuk meyakinkan diri saya sendiri, untuk tidak merasa sendirian."

Reaksi pasar terhadap hasil pemilu hari Minggu (30/06) berpengaruh pada euro yang naik sekitar 0,23% di awal perdagangan Asia-Pasifik. Fiona Cincotta, analis pasar senior di City Index London, menggambarkan kelegaan karena hasilnya "tidak terlalu mengejutkan."

"Le Pen memiliki margin yang sedikit lebih kecil daripada yang diperkirakan oleh beberapa jajak pendapat, yang mungkin telah membantu euro sedikit lebih tinggi pada saat pembukaan," ujarnya. "Perhatian saat ini tertuju pada tanggal 7 Juli untuk melihat apakah putaran kedua akan mendukung mayoritas absolut atau tidak. Jadi rasanya kita sedikit berada dalam ketidakpastian."

Partai Republik Pecah Haluan

Bagi Sophie Pornschlegel, seorang analis dari lembaga pemikir Eropa Jacques Delors, banyak hal yang dipertaruhkan oleh blok sayap kiri NPF dan partai Republik yang konservatif.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat