androidvodic.com

Jangan Anggap Sepele Nyeri Pinggang Disertai Gangguan Buang Air, Dokter Beri Penjelasan - News

News - Nyeri atau merasakan ketidaknyamanan pada pinggang (low back pain) atau punggung bagian bawah, sangat mengganggu aktivitas.

Sakit pinggang paling sering disebabkan oleh aspek mekanik, yakni cedera otot, sendi atau celah ruang saraf di area pinggang.

Bisa juga diakibatkan posisi tubuh yang salah, mengangkat benda berat, atau melakukan gerakan secara berulang.

Seiring pertambahan usia, sakit pinggang sering menjadi keluhan, dan merupakan kasus poliklinik terbanyak kedua, setelah penyakit influenza.

"Hampir 84 persen manusia, pernah mengeluhkan nyeri pinggang semasa hidupnya," tutur dokter spesialis bedah saraf Michael Lumintang Loe dari Siloam Hospitals Palangkaraya, dalam diskusi daring bertajuk "Capek Minum Obat? Sakit Pinggang Gak Sembuh-sembuh, Senin (2/08/2021).

Selain disebabkan salah gerakan, posisi atau mengangkat beban berat, menurut dia, sakit pinggang atau punggung juga dapat disebabkan oleh gangguan organ dalam seperti ginjal, saluran kemih, atau masalah tulang belakang.

Baca juga: Kenapa Kurang Minum Bisa Akibatkan Sakit Pinggang? Ketahui Penjelasannya

Baca juga: Manfaat Polyherbal untuk Terapi Adjuvant pada Pasien Gagal Ginjal

Pada pemaparannya, Michael Lumintang menyebut, keluhan nyeri punggung atau pinggang disertai  gangguan buang air kecil, buang air besar, atau kelemahan gerak kaki yang progresif memberat, harus ditangani sebagai keadaan darurat dan segera ditangani dokter medis.

Nyeri pinggang atau punggung sendiri dapat didefinisikan sebagai keluhan medis dengan keadaaan "tidak nyaman”, nyeri yang dirasakan pada daerah mulai dari bawah tulang belakang "Thoracal" hingga pantat.

Ilustrasi sakit pinggang karena duduk sepanjang hari
Ilustrasi sakit pinggang karena duduk sepanjang hari (Freepik)

Dikatakan Michael Lumintang, penyebab umumnya antara lain kompresi akar syaraf dan peradangan, kerusakan mekanis dan inflamasi tulang, perubahan degeneratif dan tulang dan lainnnya seperti psikogenik, Reffered pain atau nyeri organ dalam.

Beberapa faktor risiko pencetus nyeri pinggang atau punggung" adalah faktor kerja dan pekerjaan, gaya hidup (duduk terus menerus), kurang olahraga, bertambah usia, merokok.

"Bisa juga dipicu pelemahan otot pinggul maupun perut, faktor psikososial, stress dan Kecemasan, obesitas, penyakit organ dalam dan penggunaan steroid kronis," katanya.

Pengobatan sakit pinggang dapat disembuhkan apabila mendapatkan terapi yang tepat.

Baca juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal: Perhatikan Indeks Massa Tubuh hingga Rasio Pinggang-pinggul

Sakit pingang bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perlu operasi, yaitu dengan beberapa cara dilakukan untuk meredakan rasa sakitnya, seperti mengompres area yang terasa nyeri atau sakit, mengistirahatkan pinggang dengan bantuan bantal, atau mengonsumsi obat pereda rasa sakit untuk memulihkannya.

Di sela sesi tanya jawab pada edukasi tersebut, dr Michael Lumintang menyampaikan akan penyebab nyeri pinggang, 90 persen disebabkan oleh Mekanikal selain non mekanikal yakni tumor dst, serta nyeri karena organ dalam.

Pada era medis modern beberapa pilihan pemeriksaan dan tes memiliki akurasi yang baik, yaitu melalui  lumbar Spine X-ray, CT Scan, MRI,Mylograms, Post Milographic CT scan, EMG / NCU dan discograms dan Bone density test.

Melalui terapi pengobatan, penyembuhan nyeri pinggang dapat dilihat hasilnya. Umumnya dalam dua Minggu terdapat 70 persen perbaikan, lalu meningkat hingga 90 persen pada 6 Minggu.

"Sedangkan hanya 3 persen pasien yang yang tidak berhasil pada periode 6 hingga 12 minggu fisioterapi membutuhkan tindakan operasi," pungkas Michael Lumintang yang disaksikan oleh lebih dari 100 viewer melalui edukasi zoom webinar tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat