androidvodic.com

Indonesia Tiru Gambia Demi Tekan Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak - News

Laporan Wartawan News, Danang Triatmojo

News, JAKARTA - Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Lies Dina Liastuti mengatakan penghentian peredaran obat tertentu oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah upaya melakukan pelacakan apakah kasus gagal ginjal penyakit akut bersumber dari cemaran kandungan cemaran dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

“Kami sedang mencoba melakukan yang istilahnya penghentian peredaran obat tertentu dalam bentuk tertentu hanya untuk sementara, karena kita lagi mencoba men-trace apakah benar dari sana,” kata Lies dalam konferensi pers dikutip dari live streaming Kompas TV, Kamis (20/10/2022).

“Bahwa apa yang dilakukan oleh kami dan Kemenkes adalah dalam rangka mencari solusinya,” ujarnya.

Adapun kata Lies, penyetopan sementara obat cair parasetamol selama dua pekan yang dilakukan oleh Indonesia berkaca dari pengalaman Gambia

Gambia diketahui menyetop peredaran jenis obat itu dan hasilnya kasus gagal ginjal akut di negara Afrika Barat tersebut menurun. Sehingga hal itu yang saat ini ingin dicoba oleh Indonesia.

Mengingat kasus gagal ginjal akut di Indonesia alami peningkatan sejak bulan Agustus 2022.

Dilansir dari website resmi Kementerian Kesehatan (Kemkes), per tanggal 18 Oktober 2022 sebanyak 189 kasus gagal ginjal akut misterius telah dilaporkan, paling banyak didominasi usia 1-5 tahun.

“Kita belum melakukan tuduhan bahwa itu obat bahaya, nggak ada. Tapi karena Gambia melakukan sesuatu yang jadi pembelajaran kita yaitu menghentikan selama dua minggu ternyata turun, kita mau coba,” terang Lies.

Baca juga: 11 Anak Gagal Ginjal Akut Dirawat di RSCM, Sejak Bulan Agustus Kasusnya Melonjak

“Mudah-mudahan ada pembelajaran yang kita dapatkan sehingga kita punya jawaban. Kalau kita hentikan dia masih jalan terus mungkin bukan itu sebabnya,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat