androidvodic.com

Tak Hanya Ada di Obat Sirup, Etilen Glikol Diduga Juga Cemari Kosmetik. Amankah bagi Kulit? - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News, JAKARTA --Heboh soal temuan cemaran etilen glikol (EG) yang melebihi ambang batas aman pada obat sirup, Badan Pengawas Obat dan Minuman (BPOM) RI juga menelusuri kemungkinan cemaran tersebut ada pada produk makanan dan kosmetik.

Nantinya, jika terbukti berbahaya maka produk kosmetik bisa ditarik dari distribusi.

Baca juga: Galon PET Berpotensi Mengandung Etilen Glikol Penyebab Gagal Ginjal, BPOM Diminta Transparan

"Kemungkinan kosmetik juga ada. Saat ini kami sedang meminta kedeputian terkait untuk memeriksa.

Kalau ada yang berbahaya akan kami hentikan juga," kata Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito beberapa waktu lalu.

Lalu, amankah etilen glikol jika terkena kulit?

Berikut ulasan dari Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (kanker) Prof Zubairi Djoerban.

Baca juga: Gangguan Ginjal Akut pada Anak Diduga karena Obat Sirup, BPOM Janji Perbaiki Sistem Pengawasan

Etilen glikol tidak menyerap dengan baik melalui kulit, sehingga toksisitas sistemik kecil kemungkinannya terjadi. Kasusnya juga amat sedikit.

"Setahu saya jarang. Tapi memang untuk pengawetan kosmetik, glikol lebih disukai ketimbang alkohol karena alkohol cenderung menguap, sementara glikol tidak mudah menguap," ujarnya dikutip dari unggahan akun twitternya, Jumat (4/11/2022).

Etilen Glikol (EG) CH2OH2.
Etilen Glikol (EG) CH2OH2. (products.pcc.eu)

Prinsipnya berbahaya jika pada konsentrasi yang tinggi. Apalagi jika melebihi ambang batas. Jadi, harus diperhatikan mengenai ambang batas ini.

Meski demikian, ada dampak efek lokal yang merugikan pada mata.

Baca juga: Bahaya Etilen Glikol dan Dietilen Glikol: Gagal Ginjal Akut, Iritasi Tenggorokan, Diare

"Tapi tidak mengakibatkan toksisitas sistemik seperti melalui mulut jika ditelan," ungkap dia.

Sebelumnya, Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) menyebut bahwa etilen glikol dan dietilen glikol tidak digunakan dalam formulasi obat.

Ilustrasi kosmetik
Ilustrasi kosmetik (canada-usblog.com)

Namun, senyawa bisa ada pada obat dalam bentuk kontaminan obat sirop.

Berkaitan dengan hal tersebut, BPOM meminta masyarakat untuk selalu menerapkan cek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa sebelum membeli atau menggunakan suatu produk.

Selain itu, BPOM mengimbau masyarakat untuk memastikan bahwa kemasan produk dalam kondisi yang baik atau tidak rusak dan selalu membaca informasi kandungan produk yang tertera.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat