androidvodic.com

Seorang Pasien Cacar Monyet Meninggal, Kondisinya Parah karena Komorbid, Seberapa Bahaya Monkeypox? - News

News, JAKARTA - Kasus penyakit cacar monyet atau monkeypox (Mpox) kian banyak, seorang pasien dilaporkan meninggal.

Pasien monkeypox ini meninggal saat menjalani isolasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Baca juga: Pasien Terjangkit Monkeypox Bertambah Jadi 57 Orang di Indonesia 

"Satu kasus meninggal di dunia di RSCM," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam dengan subspesialis penyakit tropik dan infeksi Dr. dr. Lie Khie Chen, Sp.PD-KPTI, Kamis(23/11/2023).

Sebahaya apakah monkeypox hingga memakan korban? Perlukah waspada tingkat tinggi?

Berikut ulasan News tentang pasien monkeypox yang meninggal dunia.

Kronologi Pasien Monkeypox Meninggal, Muncul Lesi Besar hingga Komplikasi Paru

Hanny Pakar dari Kelompok Staf Medis Dermatologi dan Venerologi RS Dr. Cipto Mangunkusumo dr Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp menjelaskan kondisi pasien tersebut.

Saat pasien masuk, kondisi sudah berat dan lesi di kulit sudah cukup banyak dan besar.

Pasien monkeypox di Republik Demokratik Kongo saat wabah pada tahun 1997
Pasien monkeypox di Republik Demokratik Kongo saat wabah pada tahun 1997 ((CDC/The Star))

"Berbagai lokasi itu kami temukan (lesi) meski satu persatu, lokasi hanya satu tapi cukup besar-besar, sampai perawatan di beberapa minggu manifestasi pada kulit ada muncul yang baru," tutupnya.

Terpisah Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialisasi Penyakit Tropik Infeksi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr dr Lie Khie Chen, SpPD-KPTI mengungkap bagaimana kronologi satu pasien Monkeypox yang meninggal dunia.

Sebelum dirujuk ke RSCM pasien Mpox yang meninggal sudah mendapatkan perawatan dari dua rumah sakit.
"Kami RSCM menerima rujukan. Sebetulnya pasien sudah dirawat RS Sulianti Saroso. dan sebelumnya sempat berobat di RS lain," ujarnya.

Ada sekitar 3-4 minggu sebelum pasien dirujuk ke RSCM. Diketahui pasien memiliki masalah pada pencernaan. Terjadi gangguan atau sumbatan pada aliran usus.

"Sehingga dirujuk tempat kami. Tidak bisa ditangani di RS sebelumnya. Perlu dilakukan operasi. Setelah operasi, kondisi pasien (sempat) stabil," papar dr Lie.

Namun, karena pasien memiliki penyakit penyerta lain dan Monkeypox terjadi perburukan.

"Kondisi lesi banyak dan berat, terjadi kondisi berkomplikasi. Sehingga perawatan 2 minggu, (terjadi) komplikasi paru yang sangat berat," jelasnya.

Baca juga: Ketahui Aturan Isolasi Bagi Pasien Monkeypox

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat