androidvodic.com

Jangan Anggap Sepele, Campak Punya Risiko Sebabkan Anak Jadi Disabilitas Intelektual - News

Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi

News, JAKARTA - Penyakit campak nyatanya bisa sebabkan komplikasi yang berujung pada kecacatan pada anak. 

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) 

"Campak bisa mengakibatkan disabilitas intelektual," ungkapnya pada media briefing Pekan Imunisasi Dunia yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Senin (18/3/2024). 

Baca juga: Wabah Campak yang Mengkhawatirkan Merebak di AS dan Inggris, Pejabat Kesehatan Waspada Tinggi

Lebih lanjut dr Hartono menjelaskan kenapa anak berisiko alami disabilitas intelektual saat alami campak

Ini dikarenakan adanya proses komplikasi yang sampai ke radang otak.

"Memang proses komplikasi. Kalau tidak ada komplikasi radang otak, tidak mengakibatkan disabilitas intelektual. Kalau menderita radang otak tentu penurunan kesadaran," jelasnya. 

Kesadaran anak pun menghilang. Dan jika terjadi dalam waktu yang lama, bisa berdampak pula pada fungsi mata. 

Baca juga: Kasus Campak Ditemukan Lagi di Jepang, Menteri Kesehatan Ingatkan Masyarakat untuk Vaksinasi

"Anak tidak sadar. Jangka waktu lama bisa mengakibatkan gangguan fungsi mata. Fungsi berkedip hilang bisa menganggu proses kornea mata," jelasnya. 

Para orangtua pun diimbau untuk melakukan pencegahan. 

Salah satunya dengan melakukan vaksinasi campak agar tidak terinfeksi. 

Kalau pun terinfeksi, gejala yang dialami anak bisa ringan dan terhindar dari komplikasi. 

Lantas bagaimana jika anak sudah mengalami campak, apakah perlu diimunisasi?

Baca juga: Kasus Campak Ditemukan Lagi di Jepang, Menteri Kesehatan Ingatkan Masyarakat untuk Vaksinasi

"Kalau sudah menimbulkan gejala campak, kita tidak melakukan imunisasi. Tapi tunggu setelah sembuh, baru campak rubella. Karena sudah terserang campak, tapi belum mendapatkan rubella," jelas dr Hartono. 

Vaksin campak rubella ini adalah MMR (Mumps, Measles, Rubella). 

Terakhir, dr Hartono menyampaikan pesan jika vaksin boleh diberikan, tapi bukan dalam keadaan sembuh dan tidak sedang sakit.  

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat