Elektabilitas PDIP Turun Setelah Nasdem Umumkan Anies Baswedan Sebagai Capres - News
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
News, JAKARTA - Survei Populi Center menunjukan terdapat penurunan elektabilitas PDIP di bulan Oktober (15,7 persen), ketimbang survei di bulan Maret (19,3%) dan Juli (21,2%).
Peneliti Senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar menduga ini ada hubungannya setelah Partai Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sebab Nasdem yang baru saja mengumumkan dukungan kepada Anies Baswedan, mengalami sedikit peningkatan elektabilitas di bulan Oktober (7,3%) ketimbang di bulan Juli (6,3%).
Sedangkan elektabilitas Anies naik saat diumumkan Nasdem sebagai Capres naik (26,3%) mengalahkan Prabowo (23,5%).
"Anies saya lihat, setelah ada dukungan Nasdem itu kalau dibandingkan dengan Maret dan Juli, itu mengalami sedikit kenaikan," kata Usep pada diskusi rilis hasil survei 'Evaluasi Tiga Tahun Kinerja Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin dan Dinamika Politik Menjelang Pemilu Tahun 2024', di Kantor Populi Center, Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Baca juga: Soal Dewan Kolonel, PDIP Singgung Kader yang Terlalu Kreatif untuk Cari Muka
Secara keseluruhan, paling tidak terdapat 7 partai politik yang mendapat persentase elektabilitas di atas 4 persen apabila pemilihan dilakukan hari ini.
Partai-partai tersebut yakni PDIP (15,7%), Gerindra (12,6%), Golkar (10,3%), PKB (7,8%), Nasdem (7,3%), PKS (6,4%), dan Partai Demokrat (6,3%). Adapun partai lainnya mendapatkan angka di bawah 4 persen.
"Nasdem juga mengalami kenaikan kalau dibandingkan bulan Juli dan Maret. Kami menduga kenaikan ini ada hubungan positif dengan pencalonan terhadap tokoh yang dianggap punya elektabilitas tinggi di Pilpres 2024. Kalau kita lihat dari pengalam Pilpres lalu, tokoh-tokoh ini memiliki efek ekor yang bisa membawa partai yang mendukungnya juga memiliki potensi untuk naik elektabilitasnya, itu saya kira," kata Usep.
Dukungan Partai Nasdem yang merupakan bagian dari koalisi pemerintah kepada Anies untuk Pilpres 2024, dinilai 20,2% masyarakat yang disurvei merupakan tindakan yang tidak etis.
Kendati demikian banyak pula yang menyatakan pengusungan tersebut etis (41,9%).
Responden yang menyatakan tindakan itu tidak etis, ketika ditanya sanksi politik apa yang tepat bagi partai tersebut, sebesar 31,4% responden menjawab memindahtugaskan menteri dari Nasdem ke kementerian/badan lain.
Disusul seluruh menteri dari Nasdem dicopot (17,4%), dan satu atau dua menteri Nasdem dicopot (14%).
Namus Usep mengatakan dengan muncul fenomena atau data seperti itu, partai lainnya sangat bagus untuk segera menentukan calonnya agar masyarakat juga bisa menyimpan lebih lama terhadap calon yang akan diusung di tahun 2024.
"Karena itu sangat berpengaruh terhadap kemajuan atau nasib bangsa ini kedepan," ujarnya.
Terkini Lainnya
Bursa Capres
Elektabilitas PDIP di bulan Oktober menurun (15,7%), ketimbang survei di bulan Maret (19,3%) dan Juli (21,2%).
Pilkada Jateng 2024: Pertarungan Jilid II Jokowi vs PDIP
Bursa Capres
BERITA REKOMENDASI
Ditanya Siapa Cawapres Pilihannya, Ini Jawaban Prabowo Subianto
Temui Surya Paloh, Anies Sebut Tak Bicarakan Soal Elektoral
Jokowi akan Bisiki Parpol Soal Capres Usulan Relawan Secepatnya
BERITA TERKINI
berita POPULER
PKB Usulkan Nagita Slavina jadi Cawagub Bobby Nasution, Begini Respons Demokrat dan PAN
Wacana Duet Bobby-Nagita di Pilkada Sumut Tuai Beragam Respons, Demokrat Ogah, PAN Beri Catatan
Pengamat Politik Ungkap Alasan Realistis Jika Kaesang Maju Pilkada Jawa Tengah
Politikus NasDem Tak Setuju Jika Cawagub Anies Berasal dari PKS
Permohonan Sengketa Pileg 2024 yang Dikabulkan Meningkat, Suhartoyo: Semakin Berikan Rasa Keadilan