androidvodic.com

Profil Tokoh yang Dulu Berlawanan dengan Prabowo dan Kini Dukung, Aktivis 98 hingga Tokoh Intelijen - News

News, JAKARTA - Berikut ini profil sejumlah tokoh yang dulu berseberangan arah politik dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 namun kini memberikan dukungan.

Tokoh tersebut beragam, mulai dari pendukung militan Jokowi di Pilpres 2019 yakni Immanuel Ebenezer, aktivis 98 Budiman Sudjatmiko hingga tokoh intelijen AM Hendropriyono.

Immanuel Ebenezer resmi mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres pada Pilpres 2024. Saat ini ia adalah Ketua Umum Prabowo Mania 08.

Baca juga: Profil Sudirman Said, Pernah Dukung Jokowi dan Prabowo, Kini Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Sebelum menyatakan dukung Prabowo, Immanuel Ebenezer merupakan pendukung militan Joko Widodo (Jokowi), dirinya menjadi Ketua Umum JoMan saat pemilihan umum Presiden Indonesia 2019.

Sosok Immanuel Ebenezer

Pria yang karib disapa Noel ini merupakan pendukung militan Joko Widodo (Jokowi), dirinya menjadi Ketua Umum JoMan saat pemilihan umum Presiden Indonesia 2019.

Pria kelahiran Riau 22 Juli 1975 ini juga dikenal sebagai seorang politikus, birokrat, dan aktivis Indonesia.

Diketahui dirinya meraih gelar Sarjana Sosial pada Universitas Satya Negara Indonesia pada tahun 2004.

Immanuel Ebenezer juga pernah diangkat sebagai sebagai Komisiaris Utama PT Mega Eltra, anak perusahaan BUMN, pada Juni 2021.

Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer saat jumpa pers di Kawasan Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023). (News/Rizki Sandi Saputra)

Namun pada akhirnya dirinya dicopot dari jabatannya tersebut pada 23 Maret 2022.

Baca juga: PAN Tegaskan Koalisi Indonesia Maju Solid Dukung Prabowo: Insyaallah Tidak Ada Pengkhianatan

Sebelum dicopot, yakni pada 23 Februari 2022, ia menjadi saksi yang meringankan Munarman dalam sidang kasus tindak pidana terorisme di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

Pihaknya mengatakan menjadi saksi meringankan bagi Munarman atas inisiatif sendiri.

Lantas soal pencopotan dirinya dari kursi Komisaris, sempat tak diketahui alasannya.

Walaupun memang pihaknya mengatakan pencopotannya secara resmi dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Mega Elektra.

Profil Budiman Sudjatmiko

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat