androidvodic.com

HNW Sebut PKS tidak Menutup Kemungkinan Berkoalisi dengan PDIP di Pilkada Serentak 2024 - News

Laporan Wartawan News, Fransiskus Adhiyuda

News, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan bahwa partainya tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) dalam Pilkada serentak 2024, mendatang.

Sebab, dia menyebut, jika PKS dan PDIP pernah membentuk koalisi bersama untuk mengusung calon kepala daerah di beberapa wilayah.

Baca juga: Refly Harun: Anies Kehilangan Nilai Jika Gandeng Kaesang di Pilkada Jakarta, Seperti Zombie

Hal itu disampaikan Hidayat saat ditanya kemungkinan PKS berkoalisi dengan PDIP di Pilkada.

"Ya dengan siapapun memang, dan dengan PDIP pun kita sudah berapa kali koalisi dalam Pilgub dan juga dalam Pilkada," kata Hidayat saat ditemui di sela-sela acara pemotongan hewan kurban di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (18/6/2024).

Wakil Ketua MPR RI ini menambahkan, bahwa Pilkada adalah relaksasi terhadap beragam pengelompokan partai politik pada waktu Pilpres.

Sehingga, dia meyakini bahwa dalam Pilkada bakal mencair dan bisa membangun koalisi-koalisi yang baru.

"Dan kalau pun nanti PDIP mendukung apa yang juga dipikirkan oleh PKS, tentu itu juga baik saja," ucapnya.

Hidayat mencontohkan bahwa PKS dan PDIP pernah membangun koalisi di Pilgub Sulawesi Selatan. Bahkan, PDIP mendukung juga calon dari PKS.

"Beliau yang sudah 2 kali menjadi bupati di Bantaeng dan kemudian disusun oleh PKS dan PDIP mendukung. Di Kalimantan Selatan, di Banjarmasin dan kita menang waktu di Sulawesi Selatan," ujarnya.

Baca juga: Ragam Respons Terkait PDIP Lirik Anies untuk Pilkada Jakarta 2024

"Di Banjarmasin juga pernah wali kota Banjarmasin itu adalah koalisi PKS dengan PDIP. Bahkan PDIP waktu itu sudah pemenang tapi mempersilakan PKS menjadi calon wali kotanya dan kita menang. Jadi terbiasa saja, karena hakikatnya PDIP dan PKS itu sama kok," sambung dia.

Hidayat juga menegaskan, bahwa PKS dan PDIP merupakan partai yang resmi dan telah diatur dalam konstitusional di Indonesia.

"Sama-sama serta pemilu, sama-sama pernah memenangkan Pilpres dan juga pernah tidak menang Pilpres, Jadi kita sama saja," jelasnya.

Hidayat juga mengungkapkan bahwa PKS dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga pernah dipersepsikan berbeda pandangan.

Namun, hal itu terbantahkan ketika PKS mengusung Anies Baswedan dan mendukung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pada Pilpres 2024, lalu.

"Dulu orang mengatakan antara PKB dan PKS itu ibarat minyak dan air, ternyata kan kita bisa asik masuk gitu ya. PKB dapat tambahan 2 kursi di Jakarta untuk di DPR RI, PKS dapat kursi tambahan juga di Jawa Timur, jadi asik aja kok ternyata," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat