androidvodic.com

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

News, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Golkar Ridwan Kamil (RK) mendapatkan dua penugasan dari partainya di Pilkada 2024.

Pertama yakni maju di Pilkada Jawa Barat dan yang kedua di Pilkada Jakarta.

Hingga kini belum ada keputusan di mana Ridwan Kamil akan bertarung.

Pengamat Politik Hadi Suprapto Rusli menilai sebaiknya RK maju di Pilkada Jawa Barat dibandingkan DKI Jakarta.

Menurut dia RK memiliki ketokohan yang kuat dibandingkan nama-nama calon Gubernur Jawa Barat yang beredar saat ini.

Tak hanya itu, jika RK melepas Jawa Barat akan merugikan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo-Gibran pada Pilpres lalu.

"Kemenangan Ridwan Kamil di Jawa Barat menguntungkan Prabowo karena Ridwan Kamil berasal dari Partai KIM. Penting untuk Prabowo menang di Jawa Barat. Jika Ridwan Kamil maju di Jakarta maka besar kemungkinan Jawa Barat bisa lepas dari KIM karena posisi Dedy Mulyadi tidak sekuat Ridwan Kamil, artinya sangat merugikan bagi Prabowo," kata Hadi, Selasa (18/6/2024).

Hadi yang juga sebagai Direktur Eksekutif Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) mengatakan dalam survei-survei yang telah dilakukan selama ini, menunjukkan warga Jawa Barat tetap menginginkan agar RK tetap memimpin Jabar.

"Dari sisi elektoral survei SMRC pada tgl 27 Mei - 2 Juni 2024, posisi RK ada di angka 52,2 persen. Sedangkan calon lain jauh dibawahnya sulit untuk mengejar. Artinya potensi Ridwan Kamil jauh lebih besar di Jawa Barat," katanya.

Selain itu, majunya RK di Jawa Barat sangat penting karena untuk melanjutkan pembangunan.

Baca juga: Elektabilitas Anies Masih Kuat di Jakarta, Pengamat Sarankan Ridwan Kamil Maju Pilkada Jawa Barat

Apalagi, kata Hadi, kinerja RK selama menjabat gubernur terbilang baik.

"Berdasarkan survei KIC (Katadata Insight Center) 3-10 Mei 2024 kepuasan kinerja Ridwan Kamil di Jawa Barat 88,3 persen. Itu menegaskan bahwa Masyarakat Jawa Barat masih menginginkan Ridwan Kamil sangat tinggi," kata Hadi.

Diketahui saat ini, Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) sudah mendukung RK sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Namun, Partai Golkar masih menunggu hasil survei pada Juli mendatang.

Hasil survei nanti akan menentukan apakah RK akan bertarung di Jakarta atau di Jabar.