androidvodic.com

Sudah Istrinya yang Hamil Jadi Korban Obat Kedaluwarsa, Bayu Pusing Karena Kontrakan Belum Dibayar - News

News, JAKARTA -- Bak jatuh tertimpa tangga, mungkin itu yang dirasakan Bayu Randi Dwitara (19), suami dari Novi Sri Wahyuni (21), korban obat kedaluwarsa di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Masalah demi masalah harus ia lalui sejak setahun belakangan.

Ujian pertama yang harus ia hadapi adalah kepergian ayah kandungnya sekitar satu tahun lalu.

Ayahnya meninggalkan ibunya dan tiga anak.

Sebagai anak tertua, ia langsung berperan sebagai kepala keluarga tatkala berusia 18 tahun.

Lama mencari kerja, ia akhirnya diterima sebagai operator sebuah perusahaan, dibantu oleh teman yang sudah dianggap sebagai abang oleh dirinya.

Baca: Gubernur Sumsel Geram Dengar Ada Pejabat Minta Jatah 500 Tiket VIP Nonton Konser Westlife

Baca: Pilih Gabung Jadi Jakarta Tenggara Dibanding Bogor Raya, Wali Kota Bekasi: Kita Ini Betawi Medok

Baca: Download Lagu Alffy Rev - Bumi Terindah (feat Farhad) Lengkap Lirik dan Cara Unduh MP3/MP4 di Sini!

Namun, mengingat Bayu yang hanya lulusan SMP, perusahaan tersebut tidak langsung menerima Bayu sebagai karyawan tetap. Ia harus menjalani masa pelatihan selama tiga bulan untuk memperlihatkan kinerja.

Akan tetapi, masalah kembali mendatangi Bayu.

Baru sebulan bekerja, istrinya yang hamil 15 minggu mengalami kendala kesehatan.

Saat Bayu sedang bekerja, ia kerap kali ditelepon Novi karena mengeluh pusing, mual, hingga muntah sehingga ia harus izin bekerja seminggu penuh.

Belakangan, diketahui bahwa Novi mengonsumsi obat pemberian Puskesmas Kamal Muara yang ternyata sudah kedaluwarsa.

Bayu Randi Dwitara, suami korban yang diberi obat kedaluwarsa oleh Puskesmas Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.
Bayu Randi Dwitara, suami korban yang diberi obat kedaluwarsa oleh Puskesmas Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. (KOMPAS.com/JIMMY RAMADHAN AZHARI)

Novi baru tersadar setelah kontrol kandungan yang kedua kali.

Saat Novi mengeluh kesakitan, sang suami harus siap sedia mendampingi. Bayu pun terpaksa harus bolos bekerja hingga akhirnya dia dipecat karena bekerja tak optimal.

"Saya seminggu enggak masuk. Ya kemudian perusahaan juga sudah enggak ini lagi, di pemikiran dia training saja kualitas kerjanya begini, bagaimana ke depan," kata Bayu saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Kamal Muara, Selasa (20/8/2019).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat