Wali Kota Jakarta Pusat Ungkap Pemicu Klaster Covid-19 di Perkantoran Naik - News
News, JAKARTA - Kasus Covid-19 di kluster perkantoran beberapa minggu terakhir mengalami kenaikan.
Menyikapi kondisi ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta masyarakat tetap waspada akan meningkatkannya kluster perkantoran.
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan jika perkantoran telah menerapkan 30 persen dari total kapasitas yang ada.
Artinya protokol kesehatan telah dilakukan dengan baik.
"Kalo untuk kita kantor kantor itu kan sudah luas. Artinya kalo diterapkan 30 persen saja dari luasan, sudah dapat menjaga jarak," kata Dhany, Senin (26/4/2021).
Baca juga: Didampingi Kuasa Hukum, Sandi Serahkan Data Dugaan Korupsi Dinas Damkar ke Polres Metro Depok
Namun demikian, dikatakan Sukma, yang perlu di waspadai yaitu luas area ruangan perkantoran, tidak sebanding dengan jumlah kapasitas karyawan yang ada.
Sehingga prokes tidak berjalan maksimal.
"Tapi kantor yang ruangnya terbatas, penghuninya banyak, sehingga penegakan protokol Covid-19 terkait masalah kapasitas dan jumlah ruangan ini yang harus kita tegakan, itu yang diterapkan," katanya.
Dhany juga telah meminta Sudin Parekraf untuk melakukan pengawasan di beberapa lokasi seperti perhotelan hingga perkantoran untuk memastikan bahwa protokol kesehatan berjalan dengan baik.
Hal ini juga yang diterapkan di lingkungan Pemkot Jakpus.
Baca juga: Banyak Warga Klapanunggal Jadi Korban Pemotongan Bantuan Sosial Tunai, Hanya Terima Rp 300 Ribu
Sebelumnya, kasus covid-19 kluster perkantoran mengalami kenaikan beberapa akhir pekan ini.
Jumlah kasus aktif dari kluster perkantoran mencapai 425 kasus dari 177 perkantoran yang tercatat dalam periode 12-18 April 2021.
Padahal sepekan sebelumnya, pada 5-11 April 2021, hanya terdapat 157 kasus positif Covid-19 di 78 perkantoran.
Untuk itu perlu di waspadai bersama.
Baca juga: Sertu Bambang Priyanto Gugur, Pesilat PSHT Ikut Beri Penghormatan, 3 Kali Daftar TNI Baru Lolos
Terkini Lainnya
Virus Corona
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma soroti kantor yang ruangannya terbatas, pekerjanya banyak sehingga sulit terapkan protokol kesehatan.
BERITA TERKINI
berita POPULER
BREAKING NEWS: Kawasan Padat Penduduk Pondok Pinang Kebakaran, 19 Mobil Damkar ke Lokasi
Kasus Dugaan Penggelapan Uang, Polisi Buka Peluang Konfrontir Tiko Aryawardana dengan Mantan Istri
Cuaca Jabodetabek Besok, Kamis 18 Juli 2024, BMKG: DKI Jakarta, Bogor, Depok hingga Bekasi Cerah
Perempuan Lumpuh Jadi Korban Pelecehan Seksual Sopir Taksi Online, Pelaku Bertingkah Seperti Pacaran
3 Fakta 51 Siswa SMP di Depok Gagal Masuk SMA Negeri Diduga Mark Up Nilai, Ini Kata Dinas Pendidikan