androidvodic.com

Pemilahan Berperan Kurangi Volume Sampah yang Dikirim ke TPA Bantargebang - News

Laporan Wartawan News, Eko Sutriyanto 

News, JAKARTA - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, perlunya edukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah utamanya soal pemilahan sampah.

Pemahaman masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah dapat memainkan peran besar dalam mengurangi volume sampah yang menuju tempat pembuangan akhir (TPA).

Baca juga: Siswa Sekolah di Bantargebang Rayakan Kemerdekaan Lewat Aksi Belajar Memilah Sampah

"Saat ini, setiap harinya 7.500 ton sampah dibawa ke TPA Bantargebang dari Jakarta dan ini menjadi krusial, terutama saat beban TPA kini semakin meningkat dan memerlukan langkah-langkah konkret untuk menanganinya," katanya, Rabu (20/9/2023).

Lucia Karina, Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia & Papua New Guinea mengatakan, mengerti cara memilah sampah dengan benar adalah fondasi dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

"Maka dari itu, pihaknya terus mengampanyekan bukan hanya sekedar mengumpulkan sampah, tapi juga memastikan bahwa setiap jenis sampah dikelompokkan dengan benar, baik itu sampah organik, kemasan PET (polyethylene terephthalate), plastik fleksibel, plastik multilapis (multilayer), maupun sampah non organik lainnya," katanya.

Mengatasi isu, kata Karina juga memerlukan kerja sama lintas sektor.

"Krisis sampah bukan hanya tanggung jawab satu pihak. Kolaborasi Nonahelix, yang melibatkan semua pemangku kepentingan, merupakan solusi yang kami percayai menjadi jalan keluar yang berkelanjutan bagi penanganan sampah di Indonesia."

Konsep Nonahelix mengedepankan kerja sama yang melibatkan pemerintah, industri, masyarakat, akademisi, jasa keuangan, LSM, tokoh masyarakat, komunitas, dan media. Melalui kolaborasi ini, setiap entitas dapat memberikan kontribusi terbaiknya dalam menangani masalah pengelolaan sampah di Indonesia.

Baca juga: Mendagri Dampingi Menko Marves Tinjau PLTSa Merah Putih dan RDF Plant Bantargebang

Sebagai contoh nyata, kegiatan bersih-bersih di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, telah menggabungkan kekuatan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Bank Sampah Budi Luhur, mahasiswa, akademisi, dan media. Keseluruhan inisiatif ini mendapat dukungan dan apresiasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah daerah lainnya.

Belum lama ini, CCEP Indonesia yang mengadakan gerakan bersih-bersih serentak di 10 kota utama di Indonesia yakni edan, Padang, Lampung, Jakarta, Bekasi, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Bali yang melibatkan 1.000 orang.

Hasil dari kegiatan mencakup pengumpulan 4,9 ton sampah organik dan 4,6 ton sampah anorganik, yang diantaranya terdiri lebih dari 3,4 ton sampah plastik berbagai jenis, seperti multilapis dan 1,2 ton botol kemasan PET.

Dari jumlah tersebut, botol PET yang terkumpul akan dikelola oleh Yayasan Mahija Parahita Nusantara. Selanjutnya, botol-botol tersebut akan diserahkan ke PT Amandina Bumi Nusantara, pabrik daur ulang yang didirikan CCEP Indonesia bersama Dynapack Asia untuk diolah kembali menjadi botol PET yang baru.

Baca juga: Kebakaran di TPA Jatibarang Semarang, Pendinginan Butuh 1 Pekan, 3 Petugas Sempat Dilarikan ke RS

Langkah ini mencerminkan upaya CCEP Indonesia dalam mendorong sistem daur ulang tertutup untuk botol PET (closed loop system), mendekatkan diri pada pencapaian agenda global mereka, "This is Forward", yang menargetkan pengumpulan 100 persen kemasan yang dihasilkan pada tahun 2030 dan memastikan 50% kemasan yang diproduksi berasal dari recycled PET (rPET).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat