androidvodic.com

Okta Kumala Dewi Apresiasi Peran Pemerintah Atasi Pengangguran di Wilayah Tangerang - News

News, TANGERANG - Dalam waktu satu bulan ini, pemerintahan di wilayah Tangerang mulai dari Pemkot, Pemkab Tangerang dan Kota Tangerang Selatan melakukan berbagai inovasi penyediaan lapangan kerja bagi warganya.

Misalnya menghadirkan program Virtual Job Fair.

Inovasi ini sebagai salah satu solusi mengatasi pengangguran.

Menurut calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) Okta Kumala Dewi, program-program ini sukses menekan angka pengangguran.

Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, tingkat pengangguran terbuka di Kota Tangerang tahun 2013 di angka 8,62 persen. Di tahun 2022 turun menjadi 7,16 persen.

Sedangkan di Kabupaten Tangerang, BPS menyentuh 7,88 persen dari total penduduk atau sekitar 155.846 orang.

Sebaliknya di Kota Tangerang Selatan, indikator tingkat pengangguran terbuka tercatat pada angka 5,81 persen dari angka sebelumnya yakni 6,59 persen.

Baca juga: Politikus PAN Okta Kumala Dewi: Tingkatkan Budaya Literasi dan Perbanyak Kegiatan di Perpustakaan

Menurut Okta, menurunnya tingkat pengangguran di tiga wilayah ini menjadi indikasi negara dalam hal ini pemerintah hadir menyediakan atau menyalurkan pekerjaan kepada warganya.

Caleg di daerah pemilihan 3 Banten itu mengatakan tingginya angka pengangguran akan berdampak buruk pada ekonomi masyarakat, mulai dari meningkatnya angka kemiskinan, rendahnya pendidikan, hingga terjadinya kenakalan remaja.

''Ini menjadikan wilayah Tangerang sebagai wilayah termaju di Provinsi Banten. Dan ini juga terus akan menjadi perjuangan saya saat terpilih nanti menjadi anggota DPR,'' kata Okta.

Okta menilai Pemerintah harus menggenjot program pelatihan gratis bersertifikat Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP) melalui Balai Latihan Kerja (BLK).

Apalagi tingkat pengangguran terbuka di Indonesia saat ini masih tinggi.

Di wilayah Tangerang, sebagian besar para pencari kerja adalah lulusan SMK yang disiapkan untuk dunia kerja.

Sehingga, menjadi pertanyaan besar rendahnya penyerapan lulusan SMK terhadap dunia usaha dunia industri.

''Banyak lulusan SMK belum bisa berkesesuaian dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri. Oleh karena itu, dengan pengalaman saya sebagai pengusaha, kolaborasi pemerintah dan dunia usaha perlu ditingkatkan terus melalui kebijakan konkret," pungkasnya Okta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat