androidvodic.com

Dorong Peningkatan Kapasitas dan Kolaborasi dalam Pelaksanaaan SDG Academy Indonesia - News

News, JAKARTA –  Pemerintah sangat serius dalam mewujudkan dan mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bersama dengan organisasi kemasyarakatan dan sektor swasta menginisiasi SDG Academy Indonesia.

SDG Academy Indonesia merupakan sebuah program pengembangan kualitas sumber daya manusia Indonesia untuk meningkatkan kapasitas para pemangku kepentingan baik di pemerintah maupun non-pemerintah di seluruh Indonesia dalam melokalisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

"SDGs Academy ini akan berperan sebagai SDGs Knowledge Hub di Indonesia,” ujar Bambang Brodjonegoro saat peluncuran Sustainable Development Goals (SDG) Academy Indonesia di Jakarta, Rabu (9/10/2019). 

Baca: Bappenas: Belanja Kementan 254% Lebih Efektif Bagi Pertumbuhan Ekonomi

Selain Bappenas, program ini didukung Tanoto Foundation, dan Badan PBB untuk Pembangunan (UNDP).

Peluncuran ini dilakukan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation Anderson Tanoto, dan Resident Representative UNDP Indonesia Christophe Bahuet.

Baca: Lokasi Ibu Kota Baru Berada di Lahan Perusahaan Adik Prabowo, Ini Harapan Bambang Brojonegoro

Dikatakan Bambang, SDG Academy Indonesia bertujuan untuk membangun karakter kepemimpinan, kemampuan manajemen dan pembuatan kebijakan, serta pemahaman mengenai isu-isu SDG bagi para peserta sehingga mampu untuk memberikan solusi inovatif.

Bagi peserta institusi, SDG Academy Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kapasitasnya dalam mengembangkan atau memengaruhi kebijakan terkait SDG serta dapat mengimplementasikan program SDG.

Selain itu, institusi juga dapat meningkatkan dan memperluas kolaborasi antar organisasi dan lembaga mengenai isu-isu SDG.

Baca: Lihat Prabowo Mendekat ke Pemerintah, Eks Relawan Prabowo Sandi : Kami Ditinggal Begitu Saja

Anderson Tanoto mengatakan, sesuai dengan prinsip inklusivitas dan ‘no one left behind’ dari SDG bahwa pembangunan merupakan tanggung jawab kita semua, Tanoto Foundation berperan sebagai katalis kemitraan, baik dengan pemerintah, swasta, maupun mitra pembangunan lainnya untuk berkolaborasi mencapai tujuan-tujuan dalam SDG.

"Diluncurkannya SDG Academy Indonesia yang merupakan inisiatif pertama kali di Indonesia ini merupakan wujud komitmen Tanoto Foundation dalam mengimplementasikan SDG yang ambisius, transformatif, dan universal dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan untuk semua,” katanya.

Kepala Perwakilan UNDP Indonesia, Christophe Bahuet menyatakan, hanya punya waktu 11 tahun tersisa untuk mencapai SDG sehingga  membutuhkan peningkatan partisipasi dari pelaku pembangunan pemerintah dan non pemerintah.

Baca: Mengenal Tanoto Foundation, Organisasi Filantropi Sukanto Tanoto yang Didirikan bersama sang Istri

"Akses ke pengetahuan bagi semua pelaku pembangunan untuk melokalkan SDGs kerap menjadi tantangan di negara kepulauan yang besar dan luas seperti Indonesia," katanya.

Akademi SDG, kata dia akan  memberikan plaform pembelajaran dan kurikulum yang inovatif. Ini adalah respons kami untuk memenuhi tantangan untuk mempercepat kemajuan menuju SDG.

Sejak 2016, Tanoto Foundation bekerja sama dengen pemerintah dan UNDP dalam lokalisasi SDG di Provinsi Riau.

SDG Academy Indonesia memberikan kesempatan belajar yang meliputi sesi tatap muka, dan diikuti dengan sesi pembelajaran online, dan melalui perangkat mobile.

Baca: VIRAL Anaknya Tewas Saat Ikuti Diksar Kampus, Sang Ibu Tulis Surat Bernada Sedih & Tak Terima

Program ini akan diisi oleh para ahli terkemuka Indonesia yang berpengalaman dalam isu-isu spesifik SDGs, serta masalah tata kelola dan kebijakan.

Selain para ahli terkemuka Indonesia, SDG Academy Indonesia juga diperkuat para pembicara dari negara-negara lain yang akan membahas topik-topik sesuai keahlian mereka.

Ada tiga program dalam SDG Academy Indonesia, yaitu SDGs Certification Program (5 bulan), Mobile Learning Program (setahun), dan Study Abroad Program (5 bulan). Program-program ini meliputi bidang: tata kelola dan kebijakan, solusi inovatif, serta pemantauan dan pelaporan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat