KNKT Ungkap Sembilan Penyebab Kecelakaan Pesawat Lion Air Boeing 737-8 (MAX) - News
News - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberikan hasil investigasi mengenai penyebab jatuhnya pesawat Boeing 737-8 (MAX) dengan nomor penerbangan Lion Air JT610 di kantor KNKT, Jakarta Pusat, Jumat (25/10/2019).
Penyelidikan jatuhnya pesawat Lion Air Boeing 737-8 telah selesai dilakukan.
Pesawat mengalami kecelakaan di perairan Karawang, Jawa Barat dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang pada 28 Oktober 2018.
Nurcahyo Utomo selaku Kepala Sub Komite Kecelakan Penerbangan KNKT menyampaikan ada sembilan penyebab terjadinya kecelakaan tersebut.
Baca: Hasil Investigasi, KNKT Ungkap 9 Faktor Penyebab Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610
Baca: Kabar Terbaru Para Kekasih Korban Lion Air JT610, Kini Bangkit dari Duka Lama & Tapaki Bahagia
Menurut KNKT, salah satu penyebab yang paling menjadi sorotan yaitu tidak ada panduan untuk pilot dalam penguasaan sistem peringatan.
Pilot tidak diberi pelatihan mengenai sistem tersebut sehingga pilot tidak dapat memahami situasi tersebut.
Berikut sembilan penyebab kecelakaan pesawat Lion Air Boeing 737-8, dihimpun dari KompasTV:
1. Asumsi terkait reaksi pilot yang dibuat saat proses desain dan setifikasi Boeing 737-8 MAX, nyatanya tidak tepat.
2. Kurang lengkapnya kajian terkait efek-efek yang dapat terjadi di kokpit.
3. Desain MCAS andalkan satu sensor rentan kesalahan.
4. Pilot kesulitan respons pergerakan MCAS yang tidak seharusnya karena tidak ada petunjuk di buku panduan dari pelatihan.
5. Indikator AOA disagree tidak tersedia.
6. AOA sensor pengganti alami kesalahan kalibrasi tidak terdeteksi saat perbaikan sebelumnya.
7. Investigasi tak dapat tentukan pengujian AOA sensor setelah terpasang di pesawat, kesalahan kalibrasi tidak terdeteksi.
Terkini Lainnya
Pesawat Lion Air Jatuh
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberikan klarifikasi mengenai penyebab jatuhnya pesawat Boeing 737-8 (MAX).
BERITA TERKINI
berita POPULER
Komnas HAM Singgung Dampak Negatif Konsensi Tambang Saat Jadi Narsum Diskusi PP Muhammadiyah
Jemaah Haji yang Tiba di Tanah Air akan Dipantau 21 Hari oleh Dinas Kesehatan
Tak Terima Divonis 5 Tahun Penjara, Makelar Kasus Korupsi Tower BTS Kominfo Bakal Banding
Eks Komisioner Komnas HAM Sempat Usul Koruptor Juga Dilabeli Pelanggar HAM
Komisi II DPR Sebut Pengganti Hasyim Asy'ari di KPU Tak Perlu Fit and Proper Test