androidvodic.com

Akuntan Sektor Publik Berperan Vital dalam Revolusi Industri 4.0 - News

News, JAKARTA - Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN bekerja sama dengan Research Synergy Foundation (RSF) menyelenggarakan International Conference On Public Sector Accounting (ICOPSA) dengan tema “Public Sector Accountants and Global Quantum Leap: How Far Can We Survive”.

Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan untuk peneliti, akademisi, praktisi, dan mahasiswa untuk mengembangkan penelitian kontemporer pada area sektor publik.

Conference Chair ICOPSA 2019 Yuniarto Hadiwibowo mengatakan, kegiatan ini meliputi Call for Papers dan Konferensi. Dia berharap agar konferensi ini dapat bermanfaat bagi para peserta ICOPSA 2019 dalam penelitiannya pada sektor publik.

Baca: Menhan Prabowo Hadiri Ratas Polhukam di Istana

Baca: Jadwal Perempat Final Macau Open 2019 Hari Ini, Perang Saudara Antara Della/Rizki vs Siti/Ribka

Sementara itu, Pendiri RSF Hendrati Dwi Mulyaningsih menuturkan, tujuan konferensi internasional ini untuk meningkatkan publikasi internasional bagi semua peneliti. "Ekosistem seperti ini penting untuk penunjang penelitian yang baik bagi para peneliti di Indonesia dan secara global," ujar Hendrati melalui siaran pers, Kamis (31/11/2019).

Hendrati menuturkan, kegiatan yang diselenggarakan awal pekan ini menghadirkan sejumlah tokoh yang menyampaikan paparan kunci, di antaranya Rionald Silaban sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK), Gadaf Rexhepi (Associate Professor of Business and Management - South East European University, Macedonia), Profesor Rahat Munir (Head of Department of Accounting and Corporate Governance - Macquarie University, Australia), Profesor Hadrian G. Djajadikerta (Associate Dean in the School of Business and Law-Edith Cowan University, Australia).

Rionald Silaban mengatakan, akuntan sektor publik memiliki peran penting dalam menyediakan informasi keuangan yang tepat waktu dan relevan. Di era Revolusi 4.0, akan ada perubahan teknologi yang lebih cepat, untuk bertahan dalam era ini, profesi akuntan perlu ditingkatkan.

"Oleh karena itu, akuntan di sektor pemerintah harus berubah dengan melengkapi kemampuan mereka dengan berbagai pengetahuan dan pengetahuan di luar akuntansi yang sangat berkembang saat ini," paparnya.

Di tempat yang sama Gadaf menjelaskan, penggunaan inovasi terbuka dalam sektor publik beragam dan telah diterapkan di beberapa negara, seperti Chili, Kolombia, Mesir, dan Lebanon.

Kegiatan inovasi terbuka berorientasi untuk mengembangkan peluang nyata dan dapat ditindaklanjuti bagi praktisi pemerintah untuk bekerja sama dengan warga negara untuk mengatasi tantangan yang sulit diatasi dalam berbagai masalah yang berasal dari perkotaan hingga pemerintahan.

"Sedangkan di negara-negara lain seperti di Finlandia, Republik Korea, dan Spanyol menggunakan inovasi terbuka di kota-kota untuk mendukung kewirausahaan dan membangun kepercayaan kreatif di antara para pemangku kepentingan yang beragam sebagai pemerintah dan akademisi.

Sementara itu, Ruhaya Atan menyebut terdapat beberapa peran akuntan dalam revolusi industr 4.0. Pertama, seorang akuntan perlu berperan lebih strategis dalam hal penerapan inovasi Artificial Intelligence (AI), menghadirkan akuntansi yang lebih akurat, dan mengurangi margin kesalahan, mengetahui aktivitas penipuan dan membatasi kerusakan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat