Jokowi Minta Evaluasi Dilakukan di Daerah Non-PSBB dan Bandingkan dengan Daerah PSBB - News
News, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perlunya evaluasi terhadap daerah yang tidak memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Pasalnya, 7 dari 3 provinsi dengan kasus penyebaran virus corona (Covid-19) terbanyak merupakan daerah yang tidak menerapkan PSBB atau non-PSBB.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait evalauasi pelaksanaan penerapan pembatasa sosial berskala besar (PSBB), melalui video conference yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/5/2020).
"Kita juga evaluasi, baik provinsi kabupaten kota yang tidak memperlakukan PSBB, tetapi juga menjalankan kebijakan physical distancing, menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari," kata Jokowi.
-
Baca: Satu Narapidana di Lapas Bojonegoro Sudah Negatif Covid-19
-
Baca: 8 Pasien Covid-19 di RS Pulau Galang Dipulangkan Hari Ini
Jokowi menambahkan, daerah yang non-PSBB dan yang menerapkan PSBB harus dilihat perbandingan grafik penyebaran corona.
Tentunya, kebijakan yang diterapkan memang disesuaikan dengan daerah masing-masing.
"Oleh sebab itu, ini harus diperbandingkan yang PSBB maupun yang non-PSBB karena memang ada inovasi-inovasi di lapangan dengan menerapkan model kebijakan pembatasan kegiatan di masyarakat disesuaikan dengan konteks di daerah masing-masing," jelasnya.
Terkini Lainnya
Virus Corona
Jokowi menambahkan, daerah yang non-PSBB dan yang menerapkan PSBB harus dilihat perbandingan grafik penyebaran corona.
VIDEO Momen Tangis Haru Warga Sambut Kepulangan Pegi Setiawan di Kampung Halaman
BERITA TERKINI
berita POPULER
Kemenkes Buka Peluang Dokter Asing Layani Pasien dicIndonesia, Ketua PB IDI Angkat Bicara
Penonaktifan NIK DKI Sampai Kapan? Ini Penjelasan Dirjen Dukcapil
Fasilitas Komisioner KPU RI Disorot Mahfud MD, Komisi II DPR Minta Pejabat Publik Jaga Kepantasan
Diuji Beban 12 Truk Seberat 360 Ton, Tol MBZ Aman Dilewati Seluruh Golongan Kendaraan
Pakar Hukum Pidana Sebut Pegi Setiawan Bisa Jadi Tersangka Lagi, Ini Pertimbangannya