androidvodic.com

Setiap Minggu Dua Anak Meninggal karena Covid, 67,3 Persen Terpapar Virus Corona Tanpa Gejala - News

News, JAKARTA - Jumlah anak yang meninggal akibat Covid-19 kian hari makin bertambah. Bahkan menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman B Pulungan, setiap satu minggu setidaknya terdapat dua anak yang meninggal karena Covid-19.

Angka tersebut merujuk pada data yang dihimpun jejaring dokter anak se-Indonesia itu sejak 14 pekan lalu.

"Setiap minggu ada dua anak yang meninggal," kata Aman dalam webinar Kajian Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka di Provinsi DKI Jakarta yang disiarkan secara live di kanal Youtube Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI), Sabtu (26/6/2021).

Aman menerangkan, hingga saat ini jumlah anak yang terinfeksi Covid-19 sebanyak 12,3 persen dari kasus kumulatif nasional.

Sebanyak 2,5 persen di antaranya merupakan anak usia 0-5 tahun, sementara 9,5 persen lainnya merupakan anak usia 6-18 tahun.

Aman memprediksi saat ini jumlah anak yang terinfeksi Covid-19 sudah sekitar 200 ribuan. Namun, jumlah yang terdaftar di IDAI hanya sekitar 100 ribuan anak.

"Berarti banyak sekali anak-anak ini belum terdeteksi dan bisa tiba-tiba datang ke IGD, parah, dan meninggal," kata Aman.

IDAI kata Aman telah memantau kasus-kasus Covid-19 pada anak sejak wabah yang menjadi pandemi global itu melanda pada 2020 silam.

Baca juga: Erick Thohir Berharap Kehadiran Sentra Vaksinasi Mampu Mengubah Status Zona Merah Menjadi Lebih Aman

Mereka pun mandiri mengumpulkan data dari seluruh jejaring dokter anak se-Indonesia.

Data tersebut, terus memutakhirkannya saban Senin ketika para anggota IDAI berkumpul setidaknya selama dua jam.

"Kebetulan kita mengikuti setiap Minggu, sejak Maret 2020 setiap hari Senin seluruh ketua cabang IDAI dengan PIC kita kumpul minimal 2 jam membahas, karena kita tidak dapat data dari pemerintah, akhirnya kita dapat data dari seluruh dokter anak," ujarnya.

Mulanya kata Aman, banyak pihak yang menyebut bahwa Covid-19 tidak bisa menginfeksi anak-anak dan mereka tidak bisa meninggal karena virus ini.

IDAI bahkan sempat dituding sebagai organisasi masyarakat (Ormas) yang menyebarkan ketakutan.

Namun, pada kenyataannya grafik data anak yang terpapar Covid-19 terus naik dan tidak menunjukkan adanya penurunan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat