Polemik Kementan dan Kemendag Soal Stok Jagung, Komisi IV : Potret Memalukan - News
Laporan Wartawan News, Seno Tri Sulistiyono
News, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR Bambang Purwanto menyayangkan polemik antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan terkait stok jagung nasional.
"Polemik antara Kemendag dengan Kementan merupakan bukti manakala antar kementerian dalam menjaga arah kebijakan tidak singkron, potret memalukan," ujar Bambang saat dihubungi, Jumat (24/9/2021).
Menurut Bambang, kenaikan maupun penurunan harga jagung sangat berkaitan dengan dengan hukum pasar, yaitu supply dan demand (penawaran dan permintaan)
"Di sinilah sejatinya peran pemerintah agar masing-masing pihak tidak saling merugikan. Tentu pemerintah harus cerdas, juga cermat terkait dengan persdiaan barang atau stok," paparnya.
Baca juga: Kuasa Hukum Tegaskan Utang SEA Games Bukan Tanggungjawab Bambang Trihatmodjo
"Seharusnya masing-masing kementerian punya perencanaan yang akurat, serta konkrit yang dapat diyakini kementerian atau lembaga lain. Sehingga dapat dipahami juga diyakini, karena masing-masing Kementerian punya irisan program untuk mewujudkan misi pemeriintah," sambung Bambang.
Bambang menyebut, Kementan memiliki tujuan mendorong kemandirian pangan, tetapi ketika perencanaan Kementerian Pertanian tidak dapat diyakini Kemendag, maka Kemendag akan khawatir manakala stok kurang.
"Jadi kasus harga jagung merupakan salah satu kasus yang muncul akibat sinkronisasi antar kementerian tidak jelas, sehingga masing-masing membuat kebijakan sesuai tupoksinya, sesuai perintah undang-undang. Akhirnya berdampak tidak nyaman di peternak kecil yang menjerit," papar Bambang.
Saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR pada Selasa (21/9/2021), Menteri Perdagangan Muhammad menyebut kenaikan harga jagung di lapangan akibat supply and demand yang tidak seimbang.
Baca juga: Kementerian ESDM Ajak Swasta Buka Usaha SPKLU
"Kalau kita punya 2,3 juta ton jagung, mungkin tidak harga meroket seperti itu? Tidak mungkin," kata Lutfi.
Sehari sebelumnya, saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengklaim pasokan jagung mencapai 2,37 juta ton.
Harga jagung belakangan jadi sorotan terlebih usai aksi seorang peternak ayam yang membentangkan poster terkait mahalnya harga jagung, saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Blitar, Jawa Timur.
Jokowi pun kemudian memanggil perwakilan peternak ayam ke Istana Negara.
Setelah pertemuan, Presiden langsung memerintahkan Kementerian Pertanian (Kementan dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyediakan jagung sebagai pakan ternak dengan harga Rp 4.500 per kilogram.
Terkini Lainnya
Kenaikan maupun penurunan harga jagung sangat berkaitan dengan dengan hukum pasar, yaitu supply dan demand (penawaran dan permintaan)
Bebas dari Tahanan Polda Jabar, Pegi Setiawan Berencana Kembali Kerja hingga Bangun Rumah Masa Depan
BERITA TERKINI
berita POPULER
Geledah Rumah Advokat PDIP soal Kasus Harun Masiku, Penyidik KPK Rossa Dilaporkan ke Dewas
VIDEO Suasana Rumah Pegi Jelang Pulang ke Cirebon: Keluarga dan Tetangga Sudah Siap Menyambut
Cak Imin Pastikan Pansus Haji Tetap Berjalan saat Masa Reses DPR
Kemendikbud Ristek Janji Layanan KIP Kuliah Pulih 29 Juli 2024 Pasca-Serangan Ransomware
Sosok Kapolda Termuda di Indonesia, Lulusan Terbaik Akpol 1996 dan Eks Ajudan Jokowi