androidvodic.com

Presiden Jokowi: APBN 2022 Harus Mendorong Kebangkitan Ekonomi dan Reformasi Struktural - News

Laporan Wartawan News, Fransiskus Adhiyuda

News, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, menghadapi ketidakpastian di tahun 2022, maka diperlukan rancangan APBN yang responsif dan fleksibel.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/11/2021).

"Kita harus merancang APBN tahun 2022 yang responsif, antisipatif, dan juga fleksibel, selalu berinovasi dan mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi dengan tetap menjaga tata kelola yang baik," kata Jokowi.

Presiden juga mengatakan, bahwa APBN tahun 2022 memiliki peran sentral.

Sebagai pada Presidensi G20, peran Indonesia harus menunjukkan kemampuan dalam menghadapi perubahan iklim.

Terutama pengurangan dalam emisi dan gerakan perbaikan lingkungan secara berkelanjutan. 

"Kita harus menunjukkan aksi nyata pada green dan sustainbale economy," kata Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Tingkatkan Kewasapadaan Terhadap Varian Baru Omicron

Selain itu, Kepala Negata mengatakan, APBN tahun 2022 juga harus mendorong kebangkitan ekonomi nasional dan mendukung reformasi struktural.

Adapun enam fokus kebijakan utama, yakni;

1. Melanjutkan pengendalian Covid-19 dengan tetap memprioritaskan sektor kesehatan.

2. Menjaga keberlanjutan program perlindungan sosial bagi masyarakat yang kurang mampu dan rentan.

3. Peningkatan SDMyang unggul.

4. Melanjutkan pembangunan infrastruktur dan kemampuan adaptasi teknologi.

5. Penguatan desentralisasi fiskal untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antardaerah.

6. Melanjutkan reformasi penganggaran dengan menerapkan zero based budgeting agar belanja levih efisien.

"Sekali lagi di tahun 2022 kita harus tetap mempersiapkan diri menghadapi risiko pandemi Covid yang masih membayangi dunia dan negara kita Indonesia," tegas Jokowi.

"Ketidakpastian di bidang kesehatan dan ekonomi harus menjadi basis kita dalam membuat perencanaan dan melaksanakan program," jelasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat