androidvodic.com

Syafruddin Dikukuhkan Jadi Wakil Presiden Dunia Melayu Dunia Islam - News

Laporan Wartawan News, Glery Lazuardi 

News, JAKARTA - Mantan Wakapolri Komjen Pol Purn Dr (HC) H Syafruddin dikukuhkan sebagai Wakil Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI).

Presiden DMDI Tun Sri Setia (DR) H. Mohd Ali bin Mohd Rustam mengukuhkan jabatan itu kepada Syafruddin, di Melaka, pada Rabu (13/4/2022)

Keputusan diambil setelah mempertimbangkan kiprah Syafruddin dalam kegiatan kemanusiaan dan keumatan di Indonesia dan dunia.

Baca juga: Wapres DMDI Syafruddin Tunggu Disahkannya RUU Perangi Islamofobia di DPR AS

Acara itu ditandai penyerahan SK oleh Tun Ali Rustam kepada Syafruddin di Kantor Yang di-Pertua Negeri Melaka.

Sebelumnya, Mesyuarat Majlis Tertinggi (Red: Musyawarah Mejelis Tertinggi) telah memutuskan Syafruddin menjadi Wakil Presiden DMDI pada bulan Desember 2021.

Dalam keterangan yang diterima, Tun Ali Rustam mengatakan sangat bersyukur atas pelantikan Syafruddin karena akan memperbesar peran  DMDI dalam perkembangan Islam di dunia.

Sebab Syafruddin sudah banyak menunjukkan kiprahnya dalam memajukan kegiatan dakwah, pendidikan, dan ekonomi umat.

"Alhamdulillah saya ucapkan kepada bapak Syafruddin, setelah dilantik sebagai Wakil Presiden DMDI, mudah-mudahan perannya akan bertambah lagi," ujar Tun Ali Rustam.

Dia mengaku sudah berbincang banyak bagaimana untuk memajukan kegiatan dakwah, kegiatan pendidikan, dan kegiatan ekonomi.

Sementara itu, Syafruddin mengatakan dirinya senantiasa siap membantu dalam berbagai kegiatan Dunia Melayu Dunia Islam demi kemajuan umat Islam, baik di bangsa melayu, maupun di seluruh dunia.

Selain itu, Dia akan membangun jaringan kuat ke seluruh bangsa-bangsa melayu di dunia, khususnya beragama yang beragama Islam.

Untuk diketahui, DMDI adalah organisasi yang memiliki visi-misi untuk menyatukan orang-orang melayu yang tersebar di seluruh dunia.

Baca juga: Lakukan Safari ke Pesantren di Banten, Haji Syafruddin Temui Para Ulama

DMDI berdiri sejak tahun 2000 di Malaka dengan beranggotakan hanya 10 negara, yang kemudian berkembang menjdi 29 negara. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat