androidvodic.com

Generasi Muda Didorong Memanfaatkan Teknologi Digital untuk Mempopulerkan Budaya Lokal - News

Laporan Wartawan News, Eko Sutriyanto

News, MAKASSAR - Pesatnya perkembangan teknologi digital bisa dimanfaatkan untuk mempopulerkan seni dan budaya yang amat beragam di Indonesia.

Selain itu, pemanfaatan media sosial disebut sangat strategis untuk mengenalkan budaya global nan unik ke ranah global apalagi, teknologi digital menyajikan aplikasi-aplikasi menarik untuk mempromosikan seni dan budaya tersebut.

Hal ini mengemuka saat webinar Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Mempopulerkan Seni dan Budaya Indonesia kepada Generasi Muda yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di Makassar belum lama ini.

Sebagai narasumber webinar ini adalah Relawan TIK Indonesia sekaligus pendamping UMKM go digital Shodiqul Masduki; dosen dan Relawan TIK Cabang Surabaya M Adhi Prasnowo; serta jurnalis lepas dan anggota Koalisi Seni Indonesia Irmawati Puan Mawar.

Dosen dan Relawan TIK Cabang Surabaya M Adhi Prasnowo mengatakan, penting bagi generasi Z untuk memaksimalkan media sosial lantaran kegunaannya yang amat strategis.

Pasalnya, media sosial bisa berperan untuk mengasah kemampuan dan menelurkan kreativitas. Selain itu, media sosial juga ampuh untuk mengenalkan budaya lokal yang begitu beragam di Indonesia. 

“Media sosial merupakan tempat pemasaran yang paling efektif dan tepat sasaran.

Dengan media sosial, sebuah brand dapat cepat dikenal luas oleh publik. Sebagai contoh, aktris Dian Sastrowardoyo yang viral lantaran mengenakan kebaya agar dijadikan warisan budaya oleh Unesco menuai pujian dan dukungan publik dengan cepat,” kata Adhi.

Anggota Koalisi Seni Indonesia Irmawati Puan Mawar menuturkan, teknologi akhir-akhir ini kian penting bagi seniman karena sejak pandemi Covid-19, pembatasan sosial yang melarang siapapun, termasuk seniman, untuk bepergian, membuat imajinasi mereka justru semakin tumbuh berkembang.

Banyak karya besar yang lahir hasil imajinasi seniman saat pembatasan sosial dilakukan akibat pandemi. Bahkan, dari sisi virtual, banyak potensi besar yang bisa dioptimalkan seniman.

“Pandemi memaksa seniman beralih praktik ke ruang digital atau virtual. Meski ada potensi di sektor ini, kelemahannya adalah risiko penjiplakan atau pembajakan hak cipta sangat besar,” ucap Irmawati.

Baca juga: Tingkatkan Kompetensi SDM Kehutanan, Perhutani Gandeng Universitas Jambi

Relawan TIK Indonesia sekaligus pendamping UMKM go digital Shodiqul Masduki menambahkan, mengutip We are Social Hootsuite per Februari 2022, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta atau setara dengan 73,7 persen populasi Indonesia.

Angka tersebut meningkat 2,1 juta atau 1% dibanding tahun sebelumnya. Angka tersebut sekaligus menunjukkan betapa strategisnya peran internet di Indonesia.

"Oleh karena itu, ada beberapa aplikasi yang bisa dipakai secara gratis maupun yang berbayar untuk mengoptimalkan keterampilan yang bermanfaat bagi generasi muda Indonesia," katanya.

Ia mencontohkan dua aplikasi yang saat ini populer, yaitu Canva dan Kinemaster. Dua aplikasi ini sangat penting dan cocok untuk pembuatan konten video atau grafis di media sosial.

“Fitur-fitur yang ada di Canva dan Kinemaster sangat membantu pembuat konten untuk merancang materi yang diinginkan di bidang pendidikan maupun pariwisata,” kata Shodiqul.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat