Pengamat Connie Rahakundini: RI Harus Berani Tarik Aset Negara di AS, Ini Alasannya - News
News, JAKARTA - Indonesia harus mempunyai keberanian untuk menarik aset milik negara di Amerika Serikat (AS) dalam menyikapi tensi geopolitik dunia saat ini.
Hal ini ditegaskan Pengamat Militer dan Pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie dalam diskusi yang diselenggarakan Partai Gelora bertajuk 'Babak Baru Perang Rusia - Ukraina dan Dampaknya bagi Dunia', Rabu (9/11/2022).
Connie menilai apapun bisa terjadi di masa depan, dan aset Indonesia di AS menurutnya angkanya sangat fantastis dalam bentuk dollar.
"Karena waktu itu dunia dipaksa untuk melakukan penghitungan dalam bentuk dolar, maka dolar kita yang tersimpan besar sekali jumlahnya. Saya tidak mau sebutkan berapa, tapi angkanya sangat membuat terkejut," kata Connie.
Menurutnya jika terjadi sesuatu kedepan, tidak menutup kemungkinan AS bisa dengan mudah mengancam Indonesia dengan pembekuan, sebagaimana yang dilakukan AS kepada Rusia.
Connie mengatakan perang Rusia-Ukraina telah mengajarkan banyak hal, bahwa apa yang kemandirian negara sangatlah penting.
"Kita tarik aset dari sana, kita rubah mau ke Yen kan, Rubel kah, terserah tapi tidak lagi ke US dollar," ujarnya.
Connie mengatakan, jika Rusia tidak belajar banyak bapak bangsa Indonesia, yakni Soekarno, Rusia kemungkinan sudah luluh lantak karena perang yang berkelanjutan hingga memasuki bulan kesembilan ini.
Sebab Rusia seolah-olah dikeroyok oleh banyak negara. Sedangkan Ukraina adalah negara yang bergantung dengan negara lainnya.
Baca juga: Sulitnya Pengambilan Aset Koruptor di Luar Negeri, Kejaksaan: Restorative Justice Jadi Opsi
Menurutnya Rusia mandiri dalam sejumlah aspek, termasuk pangan, energi, ekonomi, politik hingga sumber daya alam maupun manusia sehingga bisa bertahan di tengah desakan sanksi barat.
"Sebab dia berdikari di dalam aspek-aspek strategis, airspacenya kuat, kemampuan teknologi informasinya kuat," kata Connie.
Menarik aset Indonesia supaya kembali ke Indonesia penting saat ini.
Connie mengatakan saat ini dunia tidak seimbang, pasalnya dari total kekayaan yang ada di dunia sebagian besar dikuasai negara barat.
"Kita harus mandiri," ujarnya.
Terkini Lainnya
Indonesia harus mempunyai keberanian untuk menarik aset milik negara di Amerika Serikat (AS) dalam menyikapi tensi geopolitik dunia saat ini.
Tok! Johnny G Plate Tetap Dibui 15 Tahun Penjara usai Kasasi Ditolak MA, Mobilnya Dirampas Negara
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Kemenkes Buka Peluang Dokter Asing Layani Pasien dicIndonesia, Ketua PB IDI Angkat Bicara
Penonaktifan NIK DKI Sampai Kapan? Ini Penjelasan Dirjen Dukcapil
Fasilitas Komisioner KPU RI Disorot Mahfud MD, Komisi II DPR Minta Pejabat Publik Jaga Kepantasan
Diuji Beban 12 Truk Seberat 360 Ton, Tol MBZ Aman Dilewati Seluruh Golongan Kendaraan
Pakar Hukum Pidana Sebut Pegi Setiawan Bisa Jadi Tersangka Lagi, Ini Pertimbangannya