androidvodic.com

Menteri Kesehatan: Data yang Diretas Hacker Bjorka Bukan dari PeduliLindungi - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu 

News, JAKARTA- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin membantah kebocoran data PeduliLindungi (PL) yang diretas hacker Bjorka.

Setelah ditelusuri, pihaknya berkeyakinan data itu bukanlah berasal dari aplikasi tersebut.

Baca juga: Bjorka Bocorkan Data MyPertamina, Pakar Singgung Timsus: Sampai Saat Ini Kerjaannya Apa?

"Yang Bjorka itu kita sudah cek datanya, bukan data PeduliLindungi. Jadi kami tidak yakin itu data kami," kata dia kepada wartawan di Jakarta, Jumat (18/11/2022). 

Lanjut mantan wamen BUMN ini, kepastian data itu bukan milik PeduliLindungi didapatkan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"Saya sudah minta BSSN untuk segera cek dan kami tidak menemukan adanya crash itu," imbuh dia.

Sejauh ini disebut menkes, tidak ada kebocoran data dari aplikasi yang dikelola Kemenkes tersebut.

"Jadi saya rasa, apakah itu untuk popularitas? Sejauh ini kami enggak temukan crash data yang dikeluarkan itu bukan datanya kami. Kalau bicara tindakan apa, ya kami enggak ngapa-ngapain. Kami sudah cek bukan data kami," ungkapnya.

Baca juga: Kemenkes Sediakan Fitur Check-in PeduliLindungi Melalui Mobile Browser

Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com Bjorka mengklaim membocorkan 3,2 miliar data pengguna aplikasi PeduliLindungi. Hal itu diketahui dari unggahannya dalam situs breached.to pada Selasa (15/11/2022).

Di antara data PeduliLindungi yang dibocorkan Bjorka dalam situs BreachForums terdapat milik Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, serta YouTuber Deddy Corbuzier.

Baca juga: Data Pengguna MyPertamina Dikabarkan Dibobol dan Dijual Bjorka, Ini Respons Pertamina

Menurut Bjorka, data PeduliLindungi yang dibocorkan itu berjumlah 3.250.144.777, mencakup 48 Gigabyte data terkompresi dan 157 Gigabyte data tak terkompresi.

Data PeduliLindungi yang ada di tangan Bjorka meliputi data pengguna atau (94 juta), akun yang diurutkan (94 juta), data vaksinasi 209 juta, riwayat check-in (1,3 miliar), dan riwayat pelacakan kontak (1,5 miliar).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat