androidvodic.com

Satgas: Covid-19 di Indonesia Terkendali, Masyarakat Diminta Tetap Patuh Protokol Kesehatan - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penanganan Covid-19 di Indonesia cenderung terkendali.

Hal ini ditandai dengan aktivitas masyarakat yang bisa dilakukan seperti sebelum pandemi.

"Covid-19 di Indonesia dapat dikatakan terkendali, namun penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana situasi Covid-19 di negara lain," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Jakarta, Kamis (22/12/2022).

Jika dilihat penambahan kasus positif mingguan di dalam negeri, kasus aktif dan kematian mingguan mengalami penurunan konsisten dalam tiga pekan terakhir.

Baca juga: Kasus Covid-19 di China Melonjak, Warga Taiwan Serbu Obat Penghilang Rasa Sakit Panadol

Kasus positif dan kasus aktif sempat naik selama empat pekan di akhir Oktober 2022, kasus positif per pekan naik dari 19.000 kasus menjadi 46.000 kasus per pekan dengan rata rata 6.500 kasus per hari.

Namun, kenaikan kasus di Indonesia tidak berlangsung lama.

Empat pekan terakhir mengalami penurunan signifikan menjadi 10.000 kasus per pekan, atau rata-rata sekitar 1.400 kasus per hari, dengan kasus aktif sekitar 29.000 per hari.

Berbeda dengan Indonesia, lima negara saat ini tengah mengalami kenaikan kasus yaitu, Jepang, Korea Selatan, Australia, Jerman dan China.

Namun, dari lima negara tersebut hanya China kenaikannya jauh lebih tinggi dari puncak sebelumnya.

Sedangkan untuk Jepang, Korea Selatan, Australia dan Jerman mengalami kenaikan namun tak setinggi puncak sebelumnya

"Lima negara ini masih mengalami penambahan kasus positif rata-rata sekitar 16 ribu sampai 142 ribu kasus, setiap harinya," beber Wiku.

Baca juga: WHO Prediksi ICU Rumah Sakit China Akan Penuh Karena Lonjakan Kasus Covid-19

Terpenting kini bagi masyarakat di Indonesia untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Melihat situasi dunia yang masih belum terkendali, maka prinsip kewaspadaan dan kehati-hatian tetap perlu diterapkan," imbuh Prof Wiku.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat