androidvodic.com

Ditopang Ideologi Kuat, PDIP Dinilai Berhasil Lakukan Pelembagaan Partai - News

Laporan Wartawan News, Fransiskus Adhiyuda

News, JAKARTA - Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran Prof Muradi MA mengatakan, dalam proses penguatan partai politik di Indonesia, antara ideologi dan figur itu seiring sejalan dan ada dalam satu tarikan nafas.

Muradi mengatakan ada perdebatan selama hampir 20 tahun ini terkait partai politik apakah mengutamakan ideologi atau figur.

Hal itu disampaikan Muradi dalam Seminar Nasional bertema 'Pelembagaan Partai dan Kepemimpinan Strategis Nasional' yang dilaksanakan oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni) bersama Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG), Kamis (26/1/2023).

"Dua hal ini menjadi perdebatan dalam 20 tahun terakhir. Menurut saya, keduanya ini satu tarikan nafas. Keduanya saling seiring sejalan," kata Muradi.

Baca juga: Agar Pahami Pelembagaan PDIP, Hasto Sampaikan Penggalan Pernyataan Megawati Ini

Dalam paparannya, Muradi memberikan catatan penting dalam paparan mengenal ideologi, kultur, dan transformasi organisasi kepartaian.

Dia menyebut hampir pada semua parpol menghadapi problema yang sama yaitu party id yang tidak kuat.

Dalam hal ini, Muradi mengatakan figur kepemimpinan, ideologi partai, pola historis, struktur ekonomi dan strata sosial menjadi faktor party id.

Baca juga: Politikus PDIP Dukung Kaesang Pangarep Terjun ke Politik: Itu Hak, Kenapa Tidak?

Sehingga, dia mengusulkan agar parpol mencoba berbagai upaya agar party id nya bisa diperluas. Untuk itu, Muradi pun menyebut perlu mengukur party id.

Dia pun mengambil contoh PDI Perjuangan (PDIP) di Jawa Barat.

"Di Jabar, PDIP saya kira perolehannya 12-14 persen. Jadi secara party id nggak ada masalah. Tapi perlu diperluas party id nya," ucap Muradi.

Dia pun menyoroti problem kultur palpol yang terjebak partai modern dan tradisional.

Meski sekarang sejumlah partai telah berupaya menuju partai modern.

Muradi menyebut dua unsur penting dalam transformasi parpol adalah ideologi dan figur.

Muradi mengatakan dalam kesejarahan parpol di Indonesia dengan ideologi nasionalisme, Islam Tradisional dam Islam Modern.

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun Megawati, PDIP Papua Selatan Tanam Pohon di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Namun kini ada varian baru yang disebutnya pragmatis konservatif.

"Dan satu varian yang saya anggap sebagai ideologi yang pas buat partai-partai adalah pragmatis konservatif. Ini muncul karena ini yang menang banyak dalam perolehan suara dari tahun 1955 sampai 2019," kata Muradi.

Pada kesempatan itu, Muradi mengatakan dengan transformasi yang dilakukan saat ini, ditambah lagi memiliki ideologi yang sangat kuat maka, Muradi menilai PDIP berhasil melakukan pelembagaan Partai, dan basis teoritisnya menegaskan, bahwa transformasi kepartaian berjalan pada track yang tepat.

"PDIP tidak ada persoalan terkait kaderisasi kepemimpinan sehingga saya tidak mengkhawatirkan ke depannya, mengingat transformasinya sudah berjalan baik," jelasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat