androidvodic.com

Tak Setuju Rencana Impor KRL Bekas dari Jepang, Legislator Gerindra: Utamakan Produk INKA - News

Laporan Wartawan News, Chaerul Umam

News, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade meminta rencana impor kereta bekas dari Jepang disetop.

Sebab pengadaan kereta seharusnya bisa mengutamakan produk lokal melalui BUMN PT INKA.

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR dengan PT Kereta Api Indonesia (persero), PT Kereta Commuter Indonesia, PT INKA, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2023).

"Bahwa kami sudah mengusulkan kepada Pak Didiek dan pemerintah agar di Januari 2021 supaya minta kereta bekas disetop utamakan produk INKA," kata Andre.

Andre menyebut PT INKA mampu memproduksi kereta dalam jangka waktu 18 bulan.

Selain itu, kondisi PT INKA yang dikatakan kosong lantaran tidak adanya pesanan dari pihak KCI.

Baca juga: Anggota DPR Tak Setuju Impor KRL Bekas: Kereta Chaos Hanya saat Lebaran dan Tahun Baru

"Nah katanya kosong, kenapa kosong? Karena memang belum dapat order Pak. Kalau sudah dapat order dari KCI yang ditunggu-tunggu baru mereka beli alat produksi dan lain-lain dan terus untuk memproduksi itu 18 bulan selesai," pungkas Andre.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Didiek Hartantyo menyampaikan perkembangan rencana impor kereta bekas dari Jepang.

Didiek mengungkapkan, pihaknya masih menunggu hasil review dari tim Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait keputusan impor KRL.

Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (27/3/2023).

Baca juga: Rencana Impor KRL Bekas dari Jepang, Ini Perkembangan Terbarunya dari Dirut KAI ke DPR

"Dengan demikian, apa yang menjadi catatan rapat di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menjadi evaluasi review oleh BPKP, sehingga pada saat ini kami PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan PT KAI sedang menunggu hasil review dari BPKP," kata Didiek di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta.

Didiek menambahkan, pada minggu lalu, tim BPKP dan tim dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah berkunjung ke Jepang melihat kondisi kereta yang akan diimpor oleh KCI.

Hasil dari kunjungan tersebut nantinya akan dijadikan acuan BPKP untuk melapor ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) untuk mengambil keputusan impor KRL.

"Ini telah dilakukan peninjauan oleh tim BPKP dan tim KCI pada minggu lalu dan tim BPKP telah bertemu dengan tim JR East dan melihat sendiri bahwa kereta-kereta yang akan diimpor itu masih beroperasi hingga sekarang," ucapnya.

"Sehingga memang apa yang menjadi catatan rapat di Kemenko Marves ini menjadi review oleh BPKP dan saat ini KAI dan KCI masih menunggu hasil review dari BPKP," tandasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat