androidvodic.com

Pengangkatan Irjen Karyoto Sebagai Kapolda Metro Jaya Sulit Dipisahkan dari Faktor Politik - News

Laporan Wartawan News, Abdi Ryanda Shakti

News, JAKARTA - Irjen Karyoto baru saja resmi dilantik sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Fadil Imran yang menjabat sebagai Kabaharkam Polri.

Namun, didapuknya Irjen Karyoto yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mendapatkan sorotan.

Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, mengatakan masuknya nama Irjen Karyoto secara tiba-tiba ke Polda Metro Jaya sulit dipisahkan dari faktor-faktor politik.

"Susah untuk memisahkan pengangkatan Irjen Karyoto sebagai Kapolda Metro dengan asumsi publik terkait faktor-faktor politik," kata Bambang kepada News, Sabtu (1/4/2023).

Menurutnya, jabatan Kapolda Metro Jaya harus diisi sosok yang memiliki tanggungjawab dan kewenangan menjaga keamanan DKI Jakarta apalagi menjelang Pemilu.

Baca juga: Dilantik Jadi Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto Bakal Banyak Belajar dari Komjen Fadil Imran

Bambang menerangkan secara kultur organisasi Polri, Kapolda Metro juga selalu diisi mantan Kapolda di wilayah lain.

Bahkan, lanjut dia, ada prasyarat Kapolda Metro Jaya yang merupakan Polda tipe A+ harus diisi oleh sosok yang pernah menjabat Kapolda minimal satu kali.

"Sementara Jabatan Kapolda Metro Jaya ini adalah jabatan pertama Irjen Karyoto sebagai Kapolda. Tentunya pengangkatan tersebut dilakukan karena urgensi yang lebih besar daripada rekam jejaknya dalam memimpin sebuah satuan wilayah setingkat Polda yang memiliki problem yang sangat kompleks," ucapnya.

Baca juga: Daftar Kapolda Baru: Irjen Karyoto Jadi Kapolda Metro Jaya, Irjen Akhmad Wiyagus Jabat Kapolda Jabar

Dengan hal itu, Irjen Karyoto diragukan untuk memimpin Polda yang menjadi barometer Polda seluruh Indonesia.

"Benar, tanpa mengurangi kompetensi beliau sebagai seorang penyidik utama KPK, kita meragukan kapabilitas beliau karena rekam jejaknya yang belum pernah menjadi Kapolda," tuturnya.

"Memimpin sebuah Polda apalagi sebesar Metro Jaya yang bertanggung jawab pada kamtibmas ibukota dengan kompleksitas permasalahan tidak sesederhana menjadi penyidik," sambungnya.

Baca juga: Dilaporkan ke Dewas, Deputi Penindakan KPK Karyoto: Saya Enggak Akan Bicara

Diketahui, Kapolri merotasi sejumlah perwira tinggi (pati) hingga perwira menengah (pamen) di tubuh Korps Bhayangkara.

Khusus di Polda Metro Jaya, dua jabatan pimpinan yakni Kapolda Metro Jaya dan Wakapolda Metro Jaya harus berganti orang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat