KSP: Masyarakat Sangat Rasakan Manfaat Kartu Indonesia Sehat - News
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
News, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Abraham Wirotomo mengatakan bahwa publik sangat mengapresiasi program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Masyarakat sangat merasakan manfaat program jaminan kesehatan tersebut.
Pernyataan Abraham itu merespon hasil jajak pendapat Kompas yang menunjukkan, kepercayaan publik untuk memanfaatkan program JKN-KIS sebagai jaminan kesehatan relatif cukup tinggi.
"Ini menunjukkan publik benar-benar merasakan manfaatnya," kata Abraham, Rabu (28/6/2023).
Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada pertengahan Juni 2023 menyebutkan, dari 377 responden yang diwawancarai, 71,6 persen responden yang mengikuti kepesertaan JKN-KIS menggunakannya untuk berobat. Rinciannya, sebanyak 24,1 persen menggunakannya secara rutin dan 27,5 persen telah memanfaatkannya beberapa kali.
Dalam jajak pendapat tersebut juga memotret kepuasan publik terhadap layanan kesehatan JKN-KIS yang ringkas, mudah, dan sepenuhnya gratis.
Abraham menyampaikan, sejak diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada November 2014, program KIS telah mengalami peningkatan signifikan dalam memberikan akses kesehatan gratis kepada masyarakat. Program perluasan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini, memberikan manfaat kepada jutaan peserta, termasuk yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah melalui KIS-PBI.
Baca juga: Hati-hati, Meski Orangtua Merokok di Luar Rumah, Anak Tetap Berisiko Mengalami Gangguan Kesehatan
Data BPJS Kesehatan menunjukkan, dari 6 juta peserta KIS-PBI pada 2014, jumlah kunjungan mencapai 15 juta. Jumlah tersebut meningkat pada 2022. Di mana dari 48 juta peserta KIS-PBI, terdapat 236 juta kunjungan.
"Tentu pemerintah memiliki catatan masih ada pelayanan yang harus ditingkatkan. Tapi saat ini begitu besar masyarakat yang menikmati layanan kesehatan gratis," ujar Abraham.
Selain aspek kesehatan, tambah dia, program KIS juga berhasil mengurangi angka kemiskinan. Studi Universitas Indonesia menunjukkan, pada 2019 program KIS diestimasi berhasil menyelamatkan 8,1 juta orang dari kemiskinan.
"Sebab jika tanpa pelayanan kesehatan gratis maka mereka akan jatuh miskin karena tinggi biaya kesehatan. Apalagi saat pandemi COVID19," terang Abraham.
Abraham menyampaikan, untuk memastikan program JKN-KIS bisa berkelanjutan, Kantor Staf Presiden bersama KemenkoPMK dan Sekretariat Kabinet mengawal pelaksanaan Inpres No 1/2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan JKN.
Salah satu strateginya, sambung dia, melalui peningkatan jumlah skrining kesehatan gratis, dari 2,23 juta pada 2021 menjadi 15,5 juta pada 2022 atau naik tujuh kali lipat.
"Dengan skrining kesehatan gratis diharapkan masyarakat menyadari tingkat risiko kesehatan tubuh mereka. Sehingga pola hidup bisa menjadi lebih sehat," pungkas Abraham.
Sebagai informasi, per 26 Juni 2023, jumlah peserta program Kartu Indonesia Sehat (KIS) kategori Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK) sebanyak 96,74 juta jiwa. Sedangkan peserta KIS non PBI JK, yakni 160,1 juta jiwa.
Terkini Lainnya
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Abraham Wirotomo mengatakan bahwa publik sangat mengapresiasi program Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Prabowo Ungkap Kebanggaan pada Tim Dokter Anak Bangsa Indonesia yang Sukses Operasi Cidera Kakinya
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Jokowi Inspektur Upacara Hari Bhayangkara ke-78 di Monas Sore Nanti, Warga Diminta Waspada Kemacetan
Video Praktisi Hukum Curiga Eky Masih Hidup, Foto Jenazah dan Foto Eky yang Beredar Diklaim Berbeda
6 Fakta Jelang Sidang Praperadilan Pegi ke-2, Kuasa Hukum Tak Peduli Lagi soal Kehadiran Polda Jabar
Sosok Djamaludin Pengacara SYL yang Bongkar Proyek Green House Pimpinan Partai di Kepulauan Seribu
Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar Lebih Luas Dibanding SBY dan Megawati, Ini Penjelasannya