androidvodic.com

Konsorsium 3 Hanya Tahu Titik BTS Lewat Peta, Hakim: Itu Namanya Nekat-nekatan - News

News, JAKARTA - Majelis Hakim Fahzal Hendri menyebut konsorsium paket 3 proyek BTS Kominfo yang tahu titik BTS hanya lewat peta merupakan hal yang nekat untuk menjalankan sebagai sebuah bisnis.

"Tahu saudara daerah itu (Papua Tengah dan Barat aman atau tidak," tanya hakim kepada Arya Direktur Utama PT Aplikanusa Lintasarta di persidangan yang bersaksi untuk terdakwa Johnny G Plate, Anang Latif dan Yohan di PN Tipikor Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2023).

"Tidak semua tahu. Namun titik-titik itu tidak kita lakukan survei langsung. Tetapi dilakukan pemetaan saja," jawab Arya.

"Jadi berarti dari pihak Lintasarta belum tahu persis keadaan dimana keadaan titik-titiknya begitu. bagaimana ini Pak Alfi," lanjut hakim bertanya kepada saksi Alfi Asman Direktur Niaga PT Aplikanusa Lintasarta.

"Mohon izin pada saat pra kualifikasi list itu sudah ada Yang Mulia. Kemudian kita mendesain karena harga penawaran kita berdasarkan lokasi titik kemudian kita petakan," jawab Alfi.

"Berarti beda-beda dong, titiknya itu harga penawarannya itu," kata hakim.

"Beda-beda Yang Mulia kalau lokasinya ekstrim pasti lebih mahal. Karena apa menggunakan helikopter kira-kira begitu. Itu sudah kita ketahui, hanya lokasi itu aman atau tidak itu yang kita tidak tahu. Karena kita hanya di peta saja," jawab Alfi.

"Tidak sebodoh itu perusahaan pak, kita harus tahu titik itu aman atau tidak. Nggak sebodoh itu, perusahaan itukan menjalan bisnis. Bagaimana perusahaan ini mendapatkan untung dari pekerjaan itu. Tidak asal diambil saja, itu namanya nekat-nekatan seperti itu," tegas hakim.

"Rp 2,4 triliun banyak atau tidak," tanya hakim.

"Banyak Yang Mulia," jawab Alfi.

"Itu yang harus dipertanggungjawabkan nanti. Makannya saya tanya paket tiga itu aman tidak. Sehingga berani untuk mengambil kontrak kerja," tegas hakim.

Dilansir dari siaran resmi Kominfo proyek BTS terbagi dalam lima paket kontrak. Kontrak paket 1 dan 2 dimenangi oleh Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data sebagai konsorsium.

Kontrak paket 1 pembangunan BTS Kominfo terdiri dari 269 titik di Kalimantan dan 439 titik di Nusa Tenggara Timur.

Kemudian kontrak paket 2 pembangunan BTS Kominfo terdiri dari 17 titik di Sumatra, 198 titik di Maluku, dan 512 titik di Sulawesi.

Baca juga: Perusahaan Ini Tak Punya Teknologi Owner, Tapi Bisa Pimpin Konsorsium Paket 3 Proyek BTS Kominfo

Adapun paket 3 terdiri dari 409 titik di Papua dan 545 titik pembangunan di Papua Barat yang dikerjakan oleh PT Aplikanusa Lintasarta, Huawei, dan PT Sansaine Exindo sebagai konsorsium.

Kemudian paket 4 terdiri dari 966 titik di Papua dan paket 5 terdiri dari 845 titik di Papua.

Paket 4 dan 5 dikerjakan oleh PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera dan ZTE Indonesia sebagai konsorsium.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat