androidvodic.com

Waspada Karhutla, TN Gunung Merbabu Buka Posko Siaga 24 Jam - News

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

News, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut, puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada bulan Agustus-September sehingga perlu diwaspadai terjadi kebakaran hutan dan lahan atau (karhutla).

Kepala Plt Taman Nasional Gunung Merbabu, Nurpana Sulaksono mengatakan, pihaknya melakukan langkah pencegahan terkait hal tersebut.

Nurpana menjelaskan, terdapat lima resort di Taman Nasional Gunung Merbabu, yang semuanya melakukan sosialisasi kepada warga yang berada di sekitaran kawasan tersebut.

"Jadi kita ada beberapa langkah ya. Langkah pertama, kita preemtif, langkah pencegahan," kata Nurpana, saat ditemui di Jawa Tengah, Senin (25/9/2023).

"Jadi saat ini itu, petugas Taman Nasional Gunung Merbabu semua resort dari lima resort itu gencar untuk melakukan sosialisasi kepada masyarak, kepada tokoh masyarakat, dan kepada para perumput," sambungnya.

Selain itu, ia mengungapkan, pihaknya juga membuka posko 24 jam untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terdapat laporan terjadinya kebakar di Taman Nasional Gunung Merbabu.

"Kedua, kita membuka posko. Posko ini 24 jam. Jadi kalau seandainya sewaktu-waktu ada laporan, itu kita langsung menangani, karena kebakaran itu bisa langsung dicegah, jangan biarkan api itu membesar. Jadi api itu sekecil mungkin, sedini mungkin harus dipadamkan," ucap Nurpana.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, langkah preemtif karhutla lainnya, yakni melalui penyiapan peralatan pemadaman dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

"Ketiga, kita menyiapkan peralatan kemudian koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi jika seandainya api membesar, maka kita harus sudah bisa dengan cepat untuk men-support baik peralatan, sarana, dan pihak-pihak yang terkait," tututnya.

Diberitakan sebelumnya, Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bidang Manajemen Landscape Fire, Raffles B Panjaitan menuturkan,
bulan September ini, cuaca untuk wilayah Indonesia masih sangat panas. Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab munculnya karhutla.

"Tentu ini menjadi peringatan kita bersama untuk waspada dan siap siaga akan kejadian karhutla,” kata Raffles, Selasa (12/9/2023).

Ia menegaskan upaya mitigasi kebakaran hutan sudah dilaksanakan.

Antara lain memetakan wilayah rawan kebakaran untuk ditangani, pengelolaan kawasan hutan dengan membuat ilaran, sekat bakar, sekat kanal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat