androidvodic.com

KLHK Bakal Manfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan - News

Laporan Wartawan News, Chaerul Umam

News, JAKARTA - Meski saat ini masih dalam musim penghujan, namun di beberapa daerah, mulai berlangsung musim panas dan terlihat titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

Sebab itu untuk mengantisipasi karhutla menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan koordinasi dengan lembaga terkait yang selama ini sudah bekerja sama dengan baik guna mengatasi Karhutla tersebut. 

“Salah satu yang cukup strategis adalah pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), lalu peningkatan kapasitas Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api (MPA), serta penetapan status siaga darurat,” kata Menteri LHK, Siti Nurbaya dalam keterangannya, Senin (19/2/2024).

Menteri Siti menyebut, satu di antara upaya pengendalian karhutla yaitu operasi Teknologi Modifikasi Cuaca.

Mulai tahun 2019 di mana situasi sangat sulit, TMC menjadi hal baru sekaligus penting yang dapat dijadikan sebagai percontohan aksi pencegahan karhutla di luar negeri. 

Operasi TMC di Indonesia tidak hanya dilaksanakan untuk pengendalian karhutla, tetapi pada beberapa momen kenegaraan dapat dilaksanakan untuk mengantisipasi hujan.

Mengenai pemanfaatan TMC, Menteri Siti Nurbaya mengungkapkan, TMC merupakan inovasi yang akhirnya sangat surprise bagi Indonesia, sebab teknologi ini selain mampu menekan karhutla, juga lebih murah dibandingkan water boombing. 

TMC diakui sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa sebagai salah satu terobosan sangat penting dalam penanganan karhutla di Indonesia.

"Negara lain mulai meniru TMC untuk menangani karhutla," ucap Menteri LHK. 

Ada pun KLHK mencatat hingga Februari 2024, telah terjadi karhutla di sebagian wilayah Sumatera Utara dan Riau. 

Hal ini terjadi karena pada wilayah tersebut sudah mulai memasuki musim kering periode pertama.

"Ini menjadi penting untuk dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian karhutla di daerah rawan," ujar Menteri Siti.

Lebih lanjit Menteri Siti mengingatkan bahwa potensi El Nino tahun 2024 ini masih berada pada level moderat, sehingga upaya pengendalian karhutla harus terus ditingkatkan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat