androidvodic.com

Lemhannas Pantau Dampak Kabar Jatuhnya Helikopter Presiden Iran Terhadap Situasi Global - News

Laporan Wartawan News, Gita Irawan

News, JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Lemhannas Letjen TNI Eko Margiyono mengatakan Lemhannas akan mengikuti perkembangan global khususnya terkait kabar terkini jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi, Minggu (19/5/2024).

Eko mengatakan saat ini kondisi global menghadapi masa yang dipenuhi ketidakpastian.

"Di Palestina, di Ukraina belum selesai sekarang isu yang beredar jatuhnya heli presiden Iran ini juga jadi isu yang menarik untuk kita ikuti karena beberapa saat yang lalu sempat konflik Iran dengan Israel juga memanas," kata Eko usai HUT Ke-59 Lemhannas di Gedung Lemhannas RI Jakarta pada Senin (20/5/2024).

"Pasti kalau terjadi konflik baru, pasti dunia akan terguncang. Siapapun negara sekarang ini itu tidak bisa yang mengatakan dia independen, tidak akan terpengaruh terhadap gejolak," sambung dia.

Ia mengatakan, saat ini dunia juga mengalami interdependensi di mana situasi satu negara akan terkait dengan negara lainnya.

Dengan demikian, kata dia, kalaupun ada gejolak di tingkat global pasti akan merembet kepada Indonesia.

Baca juga: Ucapan Belasungkawa Kelompok Hamas atas Meninggalnya Presiden Ebrahim Raisi: Duka Kami Bersama Iran

"Contoh paling sederhana kalaupun nanti harga minyak naik, kita pasti akan terdampak karena kita termasuk salah satu importir terbesar untuk minyak," kata dia.

"Karena itu ini menjadi concern kita juga, kita akan mengikuti perkembangan-perkembangan secara global, termasuk di regional kita juga akan mengikuti termasuk juga di nasional," lanjut dia.

Eko menjelaskan Lemhannas setiap saat melakukan kajian-kajian strategis.

Kajian tersebut, kata dia, ada yang bersifat cepat dan jangka pendek dan jangka panjang.

Baca juga: Reaksi Dunia, Hamas, hingga Houthi Yaman atas Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Ia mengatakan Lemhannas juga mengikuti perkembangan situasi global dan membuat kajian bilamana dinilai perlu membuat kajian.

"Karena memang sekali lagi untuk diketahui kajian Lemhannas itu di pergunakan ataupun diberikan kepada presiden sebagai user. Oleh karena itu hal-hal yang keterkaitan dengan kajian kita sangat penting dan sangat fundamental. Tahun lalu kita sampai 116 kajian. Memang itu ada yang bottom up, tapi juga kami ada yang top down," kata dia.

Ketika ditanya lebih jauh soal ada atau tidaknya permintaan kajian oleh presiden dalam waktu dekat, Eko tidak menjawab secara pasti.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat