androidvodic.com

DPR Ingatkan Kejayaan KPK Dahulu: Diibaratkan Teroris Hingga Bisa Tangkap Wakil Tuhan - News

Laporan Wartawan News, Igman Ibrahim

News, JAKARTA - Persepsi publik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang merosot membuat sejumlah anggota DPR RI heran.

Lembaga anti-rasuah tersebut diketahui pernah memasuki masa kejayaan.

Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat Benny K Harman mengingatkan bahwa KPK pernah punya masa yang sangat menakutkan untuk sejumlah pihak.

Bahkan bagi DPR, KPK pernah diibaratkan seperti teroris.

"Suatu ketika di masa lalu, saya pernah menegaskan bahwa bagi kami di DPR itu, KPK itu seperti teroris, menakutkan. Maksudnya bukan ini, sungguh menakutkan," ujar Benny dalam rapat kerja antara Komisi III DPR dan KPK di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2024).

Ia pun mengingatkan torehan prestasi KPK yang pernah menangkap sejumlah anggota DPR RI.

Baca juga: Nawawi Pomolango Akui KPK Ada Masalah Hubungan Kelembagaan dengan Polri dan Kejaksaan RI

Bahkan tak hanya mereka, Ketua DPR RI, Setya Novanto juga pernah dicokok KPK.

"Bayangkan, ketua dewan ditangkap KPK, luar biasa. Ini kita alami, Ketua DPR ditangkap KPK, jangankan anggota, ketua saja ditangkap," katanya.

Lebih lanjut, Benny menambahkan KPK juga pernah mencetak sejarah dengan menangkap Hakim Agung dan hakim konstitusi.

Hal ini dianggap tabu lantaran mereka sudah dianggap wakil Tuhan di dunia.

Baca juga: TPDI Pertanyakan Pihak Eksternal yang Diungkit Pimpinan KPK dalam Kasus Harun Masiku

"Hakim MK juga begitu, bahkan Ketua MK dicokok KPK. Kena OTT. Luar biasa. Padahal Hakim MK ini Wakil Tuhan generasi setelah Hakim Tuhan, Wakil Tuhan di MA. Ada dua lembaga yang punya Wakil Tuhan, yaitu MA dan MK. Wakil Tuhan yang nampak di dunia. KPK bukan Wakil Tuhan, saya rasa itu benar. Meskipun bukan Wakil Tuhan, KPK bisa menangkap wakil-wakil Tuhan ini," kayanya.

Tak hanya itu, Benny juga mengingatkan KPK juga pernah menangkap sejumlah menteri.

Padahal, para menteri dikenal dekat dengan Presiden RI.

"Di era KPK ada, tidak ada lagi kebanggaan jadi pembantu Presiden, menteri pun ditangkap kena OTT," ucap Benny.

Benny menjelaskan rentetan prestasi KPK tersebut bisa menjadi pengingat bahwa lembaga anti-rasuah punya kewenangan yang luar biasa.

Kewenangan ini tidak dimiliki aparat penegak hukum lainnya seperti Polri dan Kejagung.

"Sadar akan kewenangan yang luar biasa itu, UU menegaskan KPK harus diawasi ketat. Dan salah satu lembaga yang ditugaskan untuk melakukan pengawasan itu adalah DPR. Kami ini meskipun lembaga kami juga banyak juga teman-teman yang ditangkap oleh KPK, itulah indahnya demokrasi itu," pungkas Benny.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat