androidvodic.com

Puncak Kendaraan Tinggalkan Jakarta Akan Terjadi Pada H-3 Lebaran, 21 Mei 2020 - News

News, JAKARTA - Puncak kendaraan yang akan meninggalkan Jakarta menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 HIjriah tahun 2020 akan terjadi pada 21 Mei 2020 atau diprediksi akan terjadi pada H-3 Lebaran.

Operation & Maintenance Management Group Head Jasa Marga Fitri Wiyanti pada acara konferensi pers melalui aplikasi virtual yang diikuti Tribunnews di Jakarta, Rabu, 12 Mei 2020 mengatakan, untuk penurunan volume lalu lintas terkait Lebaran diprediksi akan mencapai 62,5 persen.

“Kami memprediksi adanya penurunan lalu lintas jelang Lebaran Tahun 2020 yaitu sebesar 62,5 persen," ungkap Fitri.

Fitri menjelaskan, angka tersebut didapat dari perbandingan dengan kondisi volume lalu lintas harian selama pandemi Covid-19 dan penerapan PSBB DKI Jakarta sejak 13 April 2020.

Baca: Kabar Baik, Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Akan Dioperasikan Fungsional Jelang Idul Fitri Ini

Dijelaskan, prediksi penurunan volume lalu lintas tersebut dihitung berdasarkan asumsi tidak ada yang melakukan kegiatan mudik Lebaran Tahun 2020 karena adanya larangan mudik oleh pemerintah dalam bentuk pengendalian di sejumlah moda transportasi.

Baca: Waspadai Titik Rawan Macet di Jalan Tol Menjelang dan Pasca Lebaran, Ini Rinciannya

Berdasar prediksi lalu lintas tersebut, Fitri menyatakan akan terjadi distribusi lalu lintas kendaraan yang meninggalkan Jakarta ke arah Barat, Selaran dan Timur.

Baca: Sejak Awal Saya Menduga Pemerintah Akan Berselancar, Putusan MA Dilawan dengan Aturan Baru. . .

Kendaraan menuju arah barat dari Jakarta akan melintasi Gerbang Tol (GT) Cikupa diprediksi mencapai 22 persen.

Sementara kendaraan yang akan meninggalkan Jakarta menuju Selatan melalui GT Ciawi 2 diprediksi akan mencapai 18 persen.

Baca: Sudah Dibatalkan MA Iuran BPJS Kesehatan Kok Kembali Naik? Kinerja Direksi Dipertanyakan

Untuk kendaraan yang menuju timur, melalui GT Cikampek Utama 1 dan GT Kalihurip Utama 1 akan mencapai yang tertingi sebesar 60 persen dan terbagi menjadi 57 persen kendaraan menuju arah tol Trans Jawa dan 43 persen menuju jalur Selatan.

Terkait dengan hal tersebut, Fitri menyatakan, pihaknya akan menyiagakan petugas di lapangan selama 24 jam.

Pihaknya juga akan memberlakukan protokol pencegahan Covid-19 berdasarkan SE Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 07/SE/M/2020 di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area serta transaksi di gerbang tol.

Jasa Marga juga telah membentuk satuan tugas pencegahan & penanggulangan Covid-19 yang bertugas melakukan sosialisasi, edukasi, penyampaian metode pencegahan, pemeriksaan petugas beserta fasilitas di TIP dan gerbang tol.

“Kami juga berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Kementerian Perhubungan untuk memastikan keamanan dan kelancaran lalu lintas sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dan ketentuan PSBB sesuai Peraturan Daerah yang berlaku,” kata Fitri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat