Buntut Skandal Pemalsuan Data Emisi Hino, Toyota Bekukan Produksi Beberapa Model Truk - News
Laporan Wartawan News, Mikael Dafit Adi Prasetyo
News, TOKYO – Toyota Motor Corp, perusahaan otomotif yang berbasis di Jepang, berencana menghentikan produksi dua model truk Hino setidaknya untuk satu tahun ke depan.
Sebelumnya, Toyota dan pihak lain yang terlibat dalam kemitraan kendaraan komersial, telah mengeluarkan Hino dari grup karena pemalsuan data emisi oleh pembuat truk.
“Truk Hino Ranger dan truk Hino Profia tidak akan diproduksi hingga Agustus 2023,” sebut Toyota dalam sebuah pernyataan.
Menghentikan produksi beberapa model truk adalah tanda terbaru dari memburuknya skandal Hino sejak pertama kali mengumumkan pemalsuan data emisi pada bulan Maret lalu.
Sejak saat itu, Hino mengatakan telah memalsukan data pada beberapa mesin sejak tahun 2003, setidaknya satu dekade lebih awal dari yang ditunjukkan semula.
Dilansir dari Reuters, Minggu (4/9/2022) pembuat truk itu mengklaim bahwa pihaknya gagal memahami peraturan emisi dan tidak sengaja memalsukan data.
Baca juga: Hino Motors Ketahuan Memalsukan Data Dalam Laporan ke Kementerian Transportasi Jepang
Bulan lalu, Hino juga menyatakan akan menangguhkan pengiriman truk kecil, setelah penyelidikan yang dilakukan oleh kementerian transportasi Jepang mengungkapkan bahwa sekitar 76.000 truk kecilnya yang dijual sejak 2019 belum menjalani jumlah tes mesin yang diperlukan.
Hino telah menjadi anak perusahaan Toyota sejak 2001.
Terkini Lainnya
“Truk Hino Ranger dan truk Hino Profia tidak akan diproduksi hingga Agustus 2023,” sebut Toyota dalam sebuah pernyataan.
Dealer Baru MG Bidik 400 Unit Penjualan dalam Enam Bulan
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Dealer Baru MG Bidik 400 Unit Penjualan dalam Enam Bulan
Isuzu Raih Sertifikat INDI 4.0 dari Kemenperin, Pertama di Sektor Commercial Vehicle
Incar Segmen Fleet, Andalan Motor Operasikan Dealer MG Keempat di Jakarta Barat
BKPM: Investasi Hyundai dan LG di Industri Baterai Kendaraan Listrik RI Rp 142 Triliun
Produksi Baterai EV di Karawang untuk Kona Electric Bisa Mencapai 50.000 Unit Per Tahun