androidvodic.com

Era Kendaraan Listrik, Kemenperin Sebut IKM Komponen Kendaraan Dapat Perluas Pasar ke Elektrifikasi - News

Laporan Wartawan News, Lita Febriani

News, JAKARTA - Peralihan kendaraan dari konvensional berbahan bakar minyak ke elektrifikasi dikhawatirkan akan membuat sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) akan mengalami kesulitan pasar.

Kebanyakan IKM komponen kendaraan saat ini telah menjadi supplier tier 2 dan tier 3 untuk pabrikan kendaraan konvensional.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier, mengatakan IKM komponen kendaraan akan tetap tumbuh di tengah peralihan penggunaan kendaraan elektrifikasi.

Baca juga: Aturan Insentif Kendaraan Listrik Diketok Juni 2023? Menperin: Bisa Lebih Cepat

"Sebetulnya tidak ada keraguan sedikitpun di mana IKM kita tetap tumbuh untuk suplai komponen-komponen kendaraan. Jadi target kita di tahun 2025 itu adalah 20 persen mobil listrik yang beredar di Indonesia jadi artinya ada 400.000 unit mobil berbasis listrik yang beredar di Indonesia. Dengan target 2 juta, jadi artinya 1,6 juta itu non berbasis listrik, bisa hybrid, bisa ICE yang secara manufaktur masih tetap bisa diproduksi," tutur Taufiek dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2022, Selasa (27/12/2022).

Kemenperin saat ini mewajibkan dari 153 komponen kendaraan, sebanyak 83 komponennya harus dihasilkan oleh industri dalam negeri, artinya ada lokal purchasing atau TKDN.

Dengan adanya TKDN, maka IKM itu tetap bisa berproduksi dan menyuplai produsen pembuat kendaraan.

"Sampai hari ini tidak ada IKM atau supplier yang tutup, malah justru ordernya bertambah. Jadi artinya kebijakan ini tepat sasaran dan ini akan terus kita dorong. Jadi jangan cuma melihat pasar Indonesia, tetapi juga pasar global. Mereka juga membutuhkan IKM atau produk dari IKM Indonesia, sehingga komponen-komponen ketika mesinnya tidak ada, partnya ini masih tetap ada," jelasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat